Kronologis Kecelakaan Bus Berpenumpang WNI di Malaysia

Bus kecelakaan di Malaysia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Rebecca Reifi Georgina.

VIVA.co.id - Sebuah bus wisata yang di dalamnya terdapat penumpang dari Indonesia mengalami kecelakaan di Malaysia. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) mendapatkan informasi, musibah tersebut pada pagi hari, Sabtu, 9 Januari 2016.

Berdasarkan siaran pers dari Kementerian Luar Negeri, bus tersebut menuju ke daerah Jetty Lumut. Sedangkan, jumlah WNI di dalamnya ada puluhan orang.

Setelah mendapatkan informasi awal, Satgas Perlindungan WNI KBRI segera meluncur ke lokasi. Mereka berniat mendapatkan informasi lebih lengkap dan memastikan para korban WNI tertangani dengan baik.

Tim kemudian tiba di lokasi dan berhasil berbincang dengan polisi, sopir bus dan penumpang yang selamat di Sekinchan. Mereka mendapat rincian kronologis dan data penting lainnya, yaitu:

1) Pukul 05.00 telah terjadi kecelakaan sebuah bus persiaran yang berangkat dari Taman Seni Kuala lumpur tujuan pelabuhan Jetty Perak.
Bus terperosok  masuk ke dalam parit di km 46 daerah Asam Jawa (4 km sebelum IPD kuala selangor).

2) Sopir atas nama Rudi (WN Malaysia), mengaku disusul oleh truk kontainer dan ekor truck melibas kepala bis sehingga yang bersangkutan kehilangan kendali dan bus menghajar tiang dan parit di sisi kiri. Sopir terlempar keluar dan tidak sadar.

3) Menurut pengakuan penumpang, bus tiba di Klang Sentral dari arah Hutan Melintang pukul 1.00 pagi menuju Pasar Seni KL untuk menurunkan penumpang. Dari Pasar Seni bus kembali ke Klang Sentral dan baru berjalan dari Klang Sentral pukul 4.00 pagi menuju Hutan Melintang.

4) Jumlah penumpang bus sebanyak 48 orang (termasuk sopir dan 2 korban meninggal di lokasi kejadian).

Kemlu menyebut bahwa KBRI selanjutnya melakukan identifikasi atas korban luka di RS Sungai Buloh. Sejauh ini, 28 WNI diketahui selamat dan berada di kantor polisi Kuala Selangor.

Sementara itu, korban luka dan meninggal yang sudah teridentifikasi sebanyak 9 orang. Kemudian, Satgas akan mendatangi RS Tanjung Karang untuk mengunjungi korban luka-luka lainnya dan mengetahui data seluruh korban.

"KBRI akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan seluruh korban, meninggal maupun luka, tertangani dengan baik," kata Kemlu dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Sabtu malam.

KBRI juga akan berkoordinasi dengan Kantor Polisi Kuala Selangor dan Hospital Tanjung Karang utk pendataan korban lainnya. Lalu meminta informasi ke polisi mengenai tanggung jawab perusahaan bus Ayah Raja atas kejadian ini dan apakah penumpang tercover asuransi perjalananan atau tidak.

Atas insiden tersebut, Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur berinisiatif membuka hotline bagi keluarga korban. Berikut daftarnya.

1. Hotline KBRI Kuala Lumpur di  +60 19 334 5114 (Bapak Yudha).

2. Hotline Kemlu di 081289009045 (Bapak Herman). Untuk mengetahui perkembangan terakhir penanganan,  media juga dapat menghubungi

3. KBRI Kuala Lumpur di +60193747094 (Bapak Dino)

Ada 40 WNI

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, mengatakan, bahwa Satgas telah melakukan koordinasi dengan Balai Polis Kuala Selangor dan Hospital Sungai Buloh dan Hospital Tanjung Karang.

Dari sana, didapat bahwa data jumlah penumpang ternyata  WNI 40 orang, 2 orang meninggal dunia, 6 orang dirujuk ke Hospital Sungai Buloh dan 32 orang dirujuk ke Hospital Tanjung Karang.

"Sampai malam ini (Sabtu) yang masih memerlukan rawat inap ada 4 orang, semuanya di Hospital Sungai Buloh. 2 jenazah berada di Hospital Tanjung Karang. Sedangkan lainnya luka ringan dan sudah diizinkan keluar rumah sakit.

Iqbal menuturkan, satu  jenazah korban meninggal akibat kecelakaan bus akan dipulangkan besok pagi dengan pesawat MH 860 tujuan Medan sekitar pukul 08.50. Sedangkan, satu jenazah lainnya masih ditelusuri ahli warisnya.

Untuk korban selamat, malam ini Satgas telah memberi bantuan makan malam kepada mereka. Kemudian, sebagian menginap di mess agen perusahaan bus, dan sebagian pulang ke rumah masing-masing.

"Bagi yang memerlukan, Satgas akan membantu dokumen perjalanan SPLP dan special pass dari imigrasi Malaysia bagi yang izin tinggalnya akan habis. Semua penumpang berstatus legal."

(mus)