Penyelesaian Ala Din Minimi Tak Bisa Diterapkan di Poso
Selasa, 5 Januari 2016 - 23:18 WIB
Sumber :
- Mitha Meinansi/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Pemerintah berhasil melakukan rekonsiliasi, terhadap kelompok bersenjata di Aceh pimpinan Din Minimi dengan cara damai. Presiden Joko Widodo bahkan meminta agar cara itu bisa juga diterapkan di Poso Sulawesi Tengah dan Papua.
Keberadaan kelompok bersenjata di Poso, pimpinan Santoso, hingga kini masih terus diburu oleh Kepolisian dan TNI. Di Papua juga demikian, sejumlah kontak senjata yang berujung korban jiwa baik dari masyarakat maupun aparat, kerap terjadi.
Namun, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengaku cara penyelesaian damai seperti yang dilakukan terhadap Din Minimi beserta ratusan pengikutnya tidak akan bisa dilakukan di Poso.
"Poso itu tak terkait sengketa politik. Tapi ideologi," kata Badrodin, di Istana Negara, Jakarta, Selasa 5 Januari 2016.
Di Poso lanjut Kapolri, kekerasan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di sana juga berbeda dengan yang di Aceh maupun Papua. Sebab, di Aceh dan Papua itu yang diserang adalah negara dalam hal ini pemerintah atau aparat keamanan.
Sementara di Poso, kondisinya berbeda. Di mana, ada sasaran masyarakat yang dilakukan kelompok bersenjata di sana.
"Tidak ada kaitannya politik dia lakukan aksi-aksi kekerasan kepada non-muslim, bukan pemerintah. Tapi kalau di Papua kan yang diserang polisi tentara," jelas Badrodin.
Untuk itu, upaya yang sudah dilakukan terhadap Din Minimi, baru akan bisa diterapkan di Papua. Mengingat, sasaran dari kelompok bersenjata di sana adalah aparat keamanan.
Dengan begitu, diharapkan terjadi dialog untuk mengakhiri pertikaian yang dilakukan oleh kelompok bersenjata tersebut. Pemerintah akan meminta pimpinan daerah setempat, untuk memfasilitasi pertemuan tersebut.
"Dilakukan dialog-dialog untuk bisa mereka turun dan mungkim serahkan senjatanya dan mungkin perlu adanya dialog pihak aparat keamanan kepada mereka," jelas Badrodin.
Baca Juga :