Geger 'Pertempuran' di Malam Pergantian Tahun
- Jay Ajang Bramena/Purwakarta
VIVA.co.id - Suara dentuman meriam menggelegar di tengah Kota Purwakarta. Tak lama kemudian, pasukan berpakaian hitam melakukan penyerbuan menuju Patung Kereta Arjuna, yang terletak di Jalan KK Singawinata, Purwakarta.
Pasukan tersebut, diketahui merupakan balatentara dari pasukan prajurit Siliwangi, yang datang untuk menguasai Purwakarta dari genggaman pasukan TNI.
Mengetahui ada serangan, pasukan TNI dari Batalyon Armed 09 Purwakarta membuat pertahanan secara berlapis. Pertarungan sengit terjadi antara kedua kubu. Masing-masing pasukan saling beradu serangan dengan dentuman meriam.
Sontak, kejadian itu membuat masyarakat, yang semula turun ke jalan untuk merayakan malam pergantian tahun, kaget. Bahkan, banyak di antara mereka sempat merasa ketakutan.
Namun, akhirnya mereka justru dibuat tertawa, dan seolah mendapat hiburan yang layak menjadi tontonan. Pasalnya, peperangan yang digelar adalah Drama Kolosal, yang sengaja disajikan untuk merayakan pergantian tahun.
Meriam yang digunakan, baik oleh kelompok massa sipil dari prajurit Siliwangi, yang dipimpin langsung Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, maupun pihak Batalyon Armed, bukan meriam sungguhan, melainkan hanya meriam bambu.
"Awalnya saya kira sebuah ledakan. Makanya sempat kaget banget. Ternyata, meriam bambu. Sudah lama sekali tidak menyaksikan meriam bambu digunakan. Terakhir saya lihat pada waktu kecil, 20 tahun lalu.” Ujar salah seorang warga Purwakarta, Yosi.
Amel (21), warga Karawang yang mengikuti acara itu, menuturkan, bahwa malam tahun baru di Purwakarta sangatl unik, sehingga membuat dirinya penasaran dan datang ke Purwakarta.
“Ingin lihat, kemarin lihat promo acara ini di Twitter pemda. Dan kalau di Purwakarta, biasanya suka unik, pokoknya lain dari daerah lainnya," Kata Amel.
Selain menyajikan pertunjukan kolosal, malam pergantian tahun di Purwakarta juga diramaikan oleh sembilan panggung.
Yang ditampilkan adalah berbagai macam kesenian daerah, mulai dari Wayang Golek, Seni Badingdut, Seni Jaipong, Buncis Bodor Sunda khas Purwakarta, sampai pagelaran orkes melayu.
Semua panggung berjejer di pinggir Jalan Jenderal Sudirman, mulai dari kompleks pertokoan Pasar Jumat Purwakarta
Menurut Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, malam pergantian tahun di Purwakarta sengaja dilakukan dengan cara menyajikan acara teaterikal.
“Ya harus tampil beda dengan yang lain Bukan hanya kembang api. Kalau dalam teater, itu kan ada nilai filosofis yang dapat diambil, kita belajar nasionalisme di malam pergantian tahun," ujar Dedi saat diwawancara VIVA.co.id, Kamis malam 31 Desember 2015.
Laporan Jay Ajang Bramena/Purwakarta