Gusti Yudhaningrat Masih Tak Akui Sultan sebagai Raja Yogya
Kamis, 31 Desember 2015 - 14:51 WIB
Sumber :
- kerajaannusantara.com
VIVA.co.id - Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat, seorang adik Sultan Hamengku Buwono X, menolak menghadiri acara pengumuman Dawuh Dalem yang disampaikan Raja Yogyakarta itu di Bangsal Mangunturtangkil pada Kamis, 31 Desember 2015.
Baca Juga :
Gusti Yudha (panggilan akrabnya) beralasan bahwa dia masih tak mengakui Sultan sebagai Raja Yogyakarta, setelah berganti nama dari Sultan Hamengku Buwono menjadi Sultan Hamengku Bawono.
Dia mengaku menerima undangan untuk menghadiri pengumuman Dawuh Dalem pada pukul 08.00 WIB, Kamis, 30 Desember 2015. Tetapi undangan atas nama Sultan Hamengku Bawono, Sultan Hamengku Buwono X. (Baca: )
"Saya tidak kenal Bawono. Yang saya tahu Raja Keraton Yogyakarta (adalah) Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Gusti Yudha kepada wartawan di Yogyakarta pada Kamis, 31 Desember 2015.
Gusti Yudha, yang merupakan adik Sultan beda ibu, mengibaratkan sikap serupa orang yang menerima undangan dari orang tak dikenal, sehingga tak ada kewajiban untuk hadir. Begitu juga ketika dia menerima undangan dari yang mengatasnamakan Sultan Hamengku Bawono.
Konsekuensi ketidakabsahan nama raja itu, menurut Gusti Yudha, menyebabkan Dawuh Dalem pun ilegal. "Saya anggap itu bukan Dawuh Raja Keraton Yogya, karena yang memberi Dawuh Sri Sultan Hamengku Bawono," ujarnya.
Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat, pengurus Pengageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, mengaku tak tahu Sultan mengumumkan Dawuh Dalem pada Kamis pagi. Karena itu pula dia tak mengetahui isi Dawuh Dalem.
Dia hanya mengingatkan bahwa Dawuh Dalem semua yang diperintahkan Raja harus didengar abdi dalem (para pembantu atau orang yang mengabdikan diri kepada keraton dan raja).
"Kalau saya tidak dapat dawuh (perintah). Betul-betul enggak dapat. Saya enggak tahu namanya. Biasa saja itu Dawuh Dalem. Saya enggak tahu namanya dawuh atau sabda dalem. Tapi dahulu itu cuma satu, namanya Pangandikan Dalem," ujar kakak sepupu Sultan itu.
Jatiningrat juga mengaku tidak mengetahui latar belakang dan isi dari Dawuh Dalem. Ia tidak mengetahui karena tidak hadir dalam acara itu. Dia bahkan meminta media tak melibat-libatkan namanya dalam konflik internal Keraton.
“Aku ki ora melu kui (saya tidak ikut itu). Saya tidak dengar, adik saya yang dengar. Kebetulan tidak sampai ke saya," ujarnya.