Kemendagri Minta IPDN Jauhi Praktik Kekerasan

rapat dengar pendapat umum komisi II dpr dengan rektor IPDN
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ririn Aprilia
VIVA.co.id
- Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yuswandi A Tumenggung meminta kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menjauhi aksi kekerasaan.

“Saya selalu ingatkan dan tegaskan kembali pesan Presiden dan Mendagri yakni, jauhkan kampus ini dari tindakan kekerasan. Kampus IPDN harus bebas dari perbuatan kekerasan dalam bentuk apapun yang dilakukan oleh dan Kepada siapapun,” kata Yuswandi dalam acara pengukuhan calon praja IPDN di Jatinangor, Rabu, 30 Desember 2015.

Yuswandi juga mengapresiasi langkah kebijakan IPDN yang telah dengan sigap melakukan deteksi dini terhadap praktik-praktik kekerasan praja senior ke junior. Kata dia, IPDN akan memberi sanksi tegas kepada pelaku kekerasaan di IPDN.

“Lalu bangun dan tegakkan motivasi untuk mengejar cita-cita sebagai kader pemerintahan dalam negeri, karena itu jangan tergoda oleh tindakan dan perbuatan yang menyenangkan sesaat, namun membawa kesesatan,” ujar dia.

Sementara itu Rektor IPDN, Ermaya Suradinata mengatakan, pihaknya telah melakukan penataan kampus, seperti penataan bidang pengasuhan dan lain sebagainya. Kata dia, pengasuh ditempatkan di setiap asrama praja untuk mencegah secara dini gejala-gejala tindakan kekerasan.

Tak hanya itu, penataan bidang pengajaran seperti, penambahan Fakultas Hukum Tata Pemerintahan dan penataan kualifikasi dan kuantitas tenaga dosen yang memenuhi standar pendidikan tinggi juga telah dilakukan.

"Penataan materi pelatihan yang disesuaikan dengan perkembangan pemerintahan, dan penentuan lokasi pelatihan lapangan lebih diarahkan di daerah wilayah perbatasan antar negara," kata Ermaya.