Istri Pilot Jet Tempur Golden Eagle: Hidup Harus Berlanjut
Selasa, 29 Desember 2015 - 17:17 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Adib Ahsani
VIVA.co.id – Dua istri pilot pesawat T-50i Golden Eagle yang tewas dalam kecelakaan saat melakukan atraksi udara di Gebyar Dirgantara di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta pada 20 Desember 2015, menerima santunan dari PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).
Penyerahan santunan diberikan langsung Direktur Utama ASABRI Mayor Jenderal (Purn), Adam Rachmat Damiri, di rumah dinas pilot almarhum Letnan Kolonel (Pnb) Marda Sarjono di Jalan Cendrawasih Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Santunan diterima langsung Dian Ambarwati, istri alm Letnan Kolonel Marda Sarjono, dan Dwi Wanito Ambarsari, istri almarhum Kapten (Pnb) Dwi Cahyadi.
Adam menjelaskan, penyerahan kepada ahli waris anggota TNI maupun Polri yang tewas dan gugur, disesuaikan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Santunan ASABRI. Dalam peraturan lama, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 1971, santunan kepada ahli waris hanya sebesar Rp100 juta. Berdasarkan peraturan baru, santunan sebesar Rp275 juta bagi prajurit yang gugur saat menjalankan tugas.
“Jika gugur akibat kontak senjata, mendapat (santunan) Rp400 juta,” ujar Adam, yang juga mantan Panglima Komando Daerah Militer Udayana itu.
Menurut Adam, peraturan itu berlaku surut bagi prajurit yang tewas dan gugur per 1 Juli 2015. “Jadi penyerahan santunan kepada dua istri pilot T-50i ini, seperti launching (disahkan) Peraturan Pemerintah yang baru. Ini adalah penerima pertama santunan dengan besaran seperti dalam Peratuan Pemerintah itu,” ujar Adam.
Dalam kurun waktu tahun 2015, tidak lebih 30 prajurit TNI dan anggota Polri yang menerima santunan dari ASABRI. “Santunan semua sekitar Rp15 miliar, termasuk dua anggota Polri yang gugur di Papua akibat diserang itu,” ujar Adam.
Selain santunan, ASABRI juga menyerahkan beasiswa kepada anak-anak pilot, masing-masing sebesar Rp30juta.
Dian Ambarwati, istri almarhum Letnan Kolonel (Pnb) Marda Sarjono, mengaku bersyukur dengan perhatian pemerintah dalam hal santunan. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah. Saat ini kami masih berduka dengan kepergian Almarhum. Bagaimana pun, hidup harus terus berlanjut,” katanya.
Baca Juga :
Letnan Kolonel (Pnb) Marda Sarjono meninggal dalam kecelakaan pesawat saat melakukat atraksi udara di Gebyar Dirgantara yang dilakukan di Lanud Adi Sucipto Yogyakarta pada Minggu, 20 Desember 2015. Dalam insiden itu, kopilot Kapten (Pnb) Dwi Cahyadi juga meninggal.
Baca Juga :