Mendikbud: Banyak Sekolah yang Tak Jujur
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menuding, banyak sekolah yang tak jujur dalam penyelenggaraan Ujian Nasional beberapa waktu lalu. Hal tersebut berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan UN pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Anies, pada pelaksanaan UN tahun ini, ada dua hal yang menjadi penilaian yakni nilai akademik serta kejujuran. "Hasilnya, banyak sekolah yang tidak jujur, yang jujur kecil," kata Anies di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.
Anies menyebut, hal tersebut tidak bisa dibiarkan terus menerus. Berdasarkan hal tersebut, nilai kejujuran menjadi salah satu poin yang akan dinilai dalam UN. "Karena ketidakjujurannya itu mulai dari sekolah. Kita sekarang mulai ini dibuka. Jadi setiap sekolah ini ada angkanya praktik ketidakjujuran di sekolahnya," ujarnya menambahkan.
Menurut dia, meski banyak sekolah yang tingkat kejujurannya rendah, namun masih ada sekolah yang mempunyai indeks integritas tinggi. Anies menyebut, Kepala Sekolah yang sekolahnya mempunyai indeks integritas tinggi mendapat apresiasi dengan diundang oleh Presiden Joko Widodo serta bertemu dengan para Pimpinan KPK.
"Nah mereka yang sekolah-sekolah nilainya di atas 92, ada 503 sekolah, diundang ke Jakarta ketemu Presiden, dan hari ini mereka bertemu KPK," ujarnya.
Anies tak menampik, jika dalam pelaksanaan UN selama ini banyak kecurangan serta ditutupi oleh masyarakat. Namun hal tersebut berusaha dia ubah dengan membuka presentase kejujuran dan kecurangan dari hasil UN. "Nah sekarang mereka kita ajak ke sini karena kita tahu korupsi itu gejala, penyakitnya adalah integritas yang rendah, jadi kita di pendidikan mau mulai dengan integritas. Hari ini kita ajak semua mereka ketemu pimpinan KPK yang baru."
(mus)