Ludah Picu Bentrok Warga Kungkai dan Suku Rimba

Ilustrasi/Penanganan medis warga suku rimba di Provinsi Jambi
Sumber :
  • VIVAnews/Ramond Epu

VIVA.co.id - Warga Desa Kungkai Kabupaten Merangin Jambi dengan suku anak dalam terlibat bentrok, Selasa 15 Desember 2015. Seorang warga dilaporkan tewas terkena tembakan, sementara 10 pondok dan tujuh unit sepeda motor milik warga 'Kubu' dibakar massa.

Hingga Rabu 16 Desember 2015, suasana di lokasi kejadian pun masih mencekam. Ratusan warga Desa Kungkai masih berjaga dengan membawa senjata tajam dan senjata api rakitan.

Bahkan beberapa diantara warga masih memburu suku rimba yang sudah melarikan diri kedalam hutan Bukit Duabelas usai menembaki warga.

"Kami akan terus berjaga di lokasi, jangan sampai bentrokan berulang," kata Kapolres Merangin AKBP Munggaran.

Rencananya jika kondisi cepat kondusif, pihak kepolisian akan melakukan perundingan dengan seluruh perangkat desa termasuk tumenggung suku rimba. Hal itu untuk mencari penyebab pasti bentrokan tersebut.

"Nanti akan ditemukan seluruhnya," ujar Munggaran.

Sejauh ini berdasarkan informasi terhimpun, bentrokan warga desa dan penghuni rimba Bukit Duabelas Jambi ini ditengarai oleh pemukulan yang dilakukan warga suku rimba terhadap seorang anak di Desa Kungkai.

Ketika itu, anak-anak desa meludah saat para warga suku rimba melintas di desa. Warga rimba pun emosi dan memukul anak-anak tersebut.

Buntut dari itu, warga pun akhirnya balik menyerang pemukiman orang rimba di kawasan hutan seberang desa. Puluhan kepala keluarga suku rimba pun melarikan diri ke dalam hutan. Sementara pondok dan motor mereka pun akhirnya menjadi sasaran amukan warga.

Tak sampai di situ, warga pun nekat memburu orang rimba hingga ke dalam hutan. Namun, nahas dua warga tertembak senjata tradisional milik orang rimba yakni kecepek.

Satu orang warga bernama Darmawis (45) tewas di tempat karena tertembak di kepala. Sementara warga lainnya, Koko (25), hanya terkena tembakan di dada dan kini sudah dilarikan ke RS setempat.

Bayu Alfarizi/Jambi