Abu Bromo Membubung Tinggi, Bandara Juanda Masih Aman
Senin, 14 Desember 2015 - 05:51 WIB
Sumber :
- ANTARA/Ari Bowo Sucipto
VIVA.co.id - Aktivitas Gunung Bromo di Jawa Timur hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan melemah. Bahkan, hingga Minggu, 13 Desember 2015, erupsi gunung favorit wisata alam wisatawan domestik dan mancanegara itu memperlihatkan peningkatan aktivitas.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Bambang Setiadji, mengatakan bahwa semburan abu vulkanik Gunung Bromo mengganggu aktivitas penerbangan. Akibat kejadian alam ini, Bandara Abdul Rahman Saleh di Malang ditutup.
"Sudah mengganggu (aktivitas penerbangan). Bandara ARS Malang closed (tutup) dari tanggal 12 sampai 14 Desember. Kalau Bandara Juanda (di Sidoarjo) masih aman," kata Bambang dihubungi VIVA.co.id, Minggu malam, 13 Desember 2015.
"Sudah mengganggu (aktivitas penerbangan). Bandara ARS Malang closed (tutup) dari tanggal 12 sampai 14 Desember. Kalau Bandara Juanda (di Sidoarjo) masih aman," kata Bambang dihubungi VIVA.co.id, Minggu malam, 13 Desember 2015.
Bambang tidak menjelaskan prediksi sampai kapan erupsi Bromo berlangsung. Namun, dia berjanji terus menyampaikan informasi secara rutin setiap perkembangan aktivitas gunung yang dikenal dengan wisata pemandangan matahari terbit itu.
Minggu siang, BMKG Juanda melaporkan bahwa tekanan erupsi Gunung Bromo kian menguat hingga melemparkan abu vulkanik setinggi 1.500 meter di atas puncak Bromo. Sebelumnya, ketinggian asap atau abu di bawah 1.000 ddpl. Status Bromo masih siaga.
Abu vulkanik tersebut terbawa angin dan mengudara ke arah barat laut. Tak heran jika otoritas Bandara Abdul Rahman Saleh Malang masih menutup aktivitas penerbangannya hingga Minggu siang, seperti diberitakan VIVA.co.id.
Baca Juga :
Sembilan penerbangan di Bandara Abdul Rahman Saleh dengan 8 rute Malang-Jakarta dan sebaliknya serta satu penerbangan melayani Malang-Bali, terpaksa berhenti beroperasi selama tiga hari terakhir akibat aktivitas Bromo itu. Bandara terus menunggu notam terbaru untuk membuka operasional penerbangan. (one)