Intelijen Ikut Cari Keberadaan Riza Chalid
- Twitter/@Riza_Chalid
VIVA.co.id - Kejaksaan Agung akan meminta bantuan intelijen untuk menelusuri keberadaan pengusaha minyak Muhammad Riza Chalid.
Pencarian Riza Chalid untuk dimintai keterangan terkait rekaman pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk meminta saham Freeport.
"Kami minta bantuan intelijen untuk mendukung tugas penyelidikan," kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Arminsyah di Kejaksaan Agung, Selasa, 8 Desember 2015.
Arminsyah menerangkan bahwa Kejagung saat ini tengah menyelidiki kasus rekaman percakapan yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia dan pengusaha Riza Chalid.
"Intelijen kita mendukung untuk semua tugas kita," tegasnya.
Menurut Arminsyah, keterangan Riza penting untuk mengungkap motif dibalik pecatutan nama Presiden dan Wakil Presiden. Arminsyah juga menyatakan, keterangan Riza Chalid sangat mempengaruhi proses penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Jampidsus Kejaksaan Agung.
"Ya berpengaruhlah, jadi enggak bisa dimintai keterangan kan," ujar Arminsyah.
Sebelumnya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna Hamonangan Laoly, mengungkapkan seorang saksi kunci kasus rekaman percakapan saham Freeport Indonesia, M Riza Chalid, sudah meninggalkan Indonesia.
Pengusaha minyak dan gas itu diketahui telah meninggalkan Tanah Air setelah kasus skandal rekaman Freeport yang juga melibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto bergulir di Mahkamah Kehormatan Dewan.
"Beberapa waktu, empat hari lewat," kata Yasonna, di Istana Bogor, Selasa 8 Desember 2015.
Yasonna mengaku belum mengetahui persis keberadaan Riza Chalid. Namun menurut dia, pihak kepolisian juga sedang melacak keberadaan kolega Setya Novanto itu, sesuai permintaan Presiden Joko Widodo.
"Yang saya baca kan sama Pak Kapolri. Itu yang saya baca," ujar Menteri asal PDI Perjuangan. (ase)