Kisah Maulana, Bocah Pengidap Hidrosefalus Bertahan Hidup
- VIVA.co.id/Ramond EPU
VIVA.co.id - Maulana, warga Muarojambi, bocah penderita Hidrosefalus, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, Selasa, 8 Desember 2015, pukul 8.00 WIB.
Setelah sepuluh tahun menderita Hidrosefalus, kondisi kesehatan Maulana semakin menurun. Kepergian Maulana memberikan kesedihan mendalam bagi pasangan suami istri Rudi (33 tahun) dan Marlena (32 tahun).
Selama 10 tahun, kedua orangtua Maulana berupaya mengobati penyakit Maulana. Namun, karena keterbatasan ekonomi, Maulana terpaksa hanya dirawat di rumah.
Maulana meninggal di rumahnya, RT 2 Desa Sakean, Kecamatan Kumpe Ulu, Kabupaten Muarojambi. Maulana akan dimakamkan hari ini juga.
Marlena sangat sedih dengan kepergian putranya itu. Dia tidak menyangka Maulana harus pergi meninggalkannya secepat itu. "Sangat sedih sekali. Harus kehilangan putra semata wayang," ucap Marlena.
Beberapa keluarga Maulana sempat menyayangkan tidak adanya respons dari pemerintah melihat kondisi warga dengan keterbatasan ekonomi. Meski demikian, tetangga dan organisasi pemuda Kasang Pudak juga sudah memberikan bantuan untuk meringankan beban orang tua Maulana. (ase)