Replika Pedang Nabi Muhammad Hebohkan Warga Semarang

Replikas pedang Rasulullah
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Sebuah benda tajam yang diklaim sebagai replika pedang Nabi Muhammad SAW menjadi perhatian warga Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu 6 Desember 2015. Pedang berukuran 120 sentimeter itu sengaja dipamerkan di area Masjid Baiturrahman untuk diketahui umat Muslim di Kota Lumpia itu.

Namanya pedang Al Mathur. Konon, pedang versi aslinya pernah menjadi bagian dari sejarah Nabi Muhammad saat dakwah Islam di Mekah dan Madinah. Pedang yang aslinya terbuat dari butiran batu mulia itu merupakan pedang kesayangan nabi yang kemudian dijadikan mahar (mas kawin) pernikahan putri nabi, Fatimah, saat menikah dengan Ali Bin Abi Thalib.

Menurut Adit Isra, konsultan benda peninggalan Nabi Muhammad mengatakan, meski hanya replika, namun bentuk dan detail senjata perang Rasulullah ini nampak mirip seperti aslinya.

Mulai dari ukuran hingga lekuk pedang, jumlah mata pedang, pernak-pernik sangkur, bahan logam tembaga dan beratnya juga sesuai dengan aslinya.

"Pedang ini memiliki berat 3 kilogram. Memang sengaja kita pajang di sini untuk diketahui umat muslim. Indonesia salah satunya, " kata dia disela pameran di pelataran Masjid Baiturahman Semarang.

Sebelum di Semarang, replika pedang Al-Mathur ini juga pernah jadi benda pajangan di beberapa negara seperti  Filipina, Singapura, Brunei Darusallam dan Thailand.

Melalui pameran di berbagai negara, ia berharap umat muslim bisa lebih mengenal secara langsung benda peninggalan Nabi Muhammad.

Riwayat panjang pedang kesayangan nabi ini, lanjut Adit, begitu terlihat saat nabi berjuang menyiarkan agama Islam di Tanah Arab. Pedang ini juga menjadi saksi Nabi Muhammad pernah mempersatukan suku Bani Kinanah, Bani Qurays, Bani Qais, Bani Ilan menjadi sebuah kelompok yang besar di Arab saat itu.

"Ini pedang kesayangan Rasulullah. Beliau masih usia sekitar 15 tahun ketika mengangkat pedang ini mendamaikan orang-orang yang bertikai saat itu," paparnya.

Seiring perjalanannya, setelah menjadi mahar pernikahan putri nabi, pedang Al-Mathur  kemudian dibawa oleh Khalifah Usman Bin Affan untuk disimpan di Museum Top Khapi di Turki.

Rencananya, pedang Al-Mathur berada di Kota Semarang hingga 11 Desember 2015. Meski saat ini pengunjung masih ratusan, akan tetapi pihaknya optimis sampai pameran ini ditutup jumlah pengunjung mencapai 10 ribu orang.

Selain pedang Al Mathur, pihaknya juga memajang 10 benda replika peninggalan Muhammad dan sahabat nabi lainnya. Seperti tongkat, busur panah, sandal yang dipakai Muhammad saat berhijrah dari Makkah ke Madinah dan benda-benda pameran lain. (ren)