Rusuh di Tambang PT BSI, Empat Warga Kena Tembak
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Seorang bocah terkena peluru nyasar dalam kerusuhan yang terjadi di Tambang Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu, 25 November 2015.
Bocah malang itu saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Genteng, Banyuwangi.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) Surabaya, Fatkhul Khoir, selain satu anak, masih ada tiga warga lain yang menjadi korban karena tertembak. Ketiga orang itu adalah Sunar, Idiono, dan Widianto.
Sunar terkena tembakan di bagian telinga, Idiono terkena serpihan peluru di kaki, dan punggung. Kemudian Widianto terkena tembakan di bagian punggung.
"Saat ini ketiganya juga masih menjalani perawatan di rumah sakit, sama seperti seoarang anak. Tapi anak yang jadi korban kami masih belum mendapatkan data siapa namanya," ujar Fatkhul kepada wartawan di Surabaya, Kamis, 26 November 2015.
Sebelumnya, kerusuhan itu terjadi di Kawasan Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, pada Rabu siang, 25 November 2015, pukul 14.30 WIB. Sekitar 450 orang warga melakukan aksi menolak aktivitas pertambangan di kawasan itu.
Alasannya, warga merasa aktivitas pertambangan itu mengancam kehidupan mereka. Khususnya, terkait dengan lingkungan, dan kesehatan mereka.
Selain itu, kata Fatkhul, warga marah karena proses negosiasi yang dilakukan antara pihak PT BSI, Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama, dan Pemkab Banyuwang, di kantor PT BSI, buntu.
"Bahkan, saat itu Bastoni juga sempat menyebut warga Pesanggaran tidak memiliki sopan santun," ujar Fatkhul.
Selanjutnya, Brimob yang sebelumnya berjaga di depan pintu gerbang PT BSI masuk ke dalam, dan melakukan penembakan terhadap kerumunan warga.
Menanggapi kejadian ini, Kapolres Banyuwangi AKBP Bastoni Purnama menuding massa saat itu telah bertindak anarki.
"Salah satunya dengan dengan membakar sejumlah sarana milik PT BSI, perusahaan yang mengelola pertambangan emas tersebut," kata Bastoni. (ase)