Nasib Malang Sander Metz yang Tak Diakui Anak
Selasa, 24 November 2015 - 06:21 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Sumarah (55), perempuan yang diduga kuat sebagai ibu kandung Sander Metz, pria asal Belanda yang mencari keluarganya di Indonesia tidak mengakui Sander sebagai anak. Hal itu diungkapkan Sumarah saat mendatangi Kepolisian Sektor Ambarawa beberapa waktu lalu.
Kapolsek Ambarawa Akp Mulyadi mengungkapkan, sudah mengundang Suwarni (67) warga Desa Kalipawon RT 6 RW 5 dan Sumarah (55), perempuan yang diduga kuat sebagai ibu kandung Sander Metz. Keduanya memiliki cerita yang cukup nyambung dengan perjalanan adopsi Sander tahun 1981 silam.
Suwarni mengaku mengenali foto Sander kecil karena pernah merawatnya selama lima bulan, sebelum akhirnya dititipkan oleh bapak kandungnya bernama Jiu ke panti asuhan Yayasan Kasih Bunda Jakarta pada 7 Juni 1981 silam.
"Bu Suwarni cerita, Sander katanya anak adiknya bernama Sumarah. Dulu Sumarah melahirkan anak, tapi tidak merawat dan dirawatnya, " kata Mulyadi.
Namun saat Sumarah menjawab pertanyaan polisi, perempuan paruh baya itu enggan mengakui foto yang ditunjukkan itu sebagai anaknya. Alasannya, Sumarah merasa tidak enak mengakuinya.
"Ketika banyak orang ia tidak mau bicara, tapi pas sama saya, Bu Sumarah bilang dia tidak pernah merawat tapi setelah sukses kok mau mengaku ibunya, enggak enak katanya. Tapi dia mengaku pernah melahirkan bayi itu (Sander Metz)," ujar Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, baik Suwarni, Sumarah, dan Sander beberapa waktu lalu diketahui pernah berkomunikasi dan melakukan tes DNA melalui air liur. Namun, DNA air liur yang dikirim via pos dinilai negatif oleh Sander Metz yang ada di Belanda.
Menurut Mulyadi, hasil tes DNA sebelumnya sulit dikatakan valid karena tidak jelas prosesnya. "Tes DNA terakhir informasinya Agustus. Tapi itu kan tidak tahu yang dikirim air liur siapa, kita tidak tahu," tegasnya.
Sampai saat ini, Mulyadi secara pribadi masih berkomunikasi dengan Sander Metz via media sosial WhatsApp. Terakhir, Sander menuliskan pernah melakukan ihwal tes DNA air liur yang tidak valid tersebut.
"I did DNA test with Marah (Sumarah). It was negative are there more warni's in Ambarawa?? Are there more warni's live in Ambarawa or Budi Rahayo, " tulis Sander Metz di akun WA miliknya kepada Kapolsek Mulyadi pada Sabtu, 21 November 2015 sore. (ren)
Baca Juga :
Kapolsek Ambarawa Akp Mulyadi mengungkapkan, sudah mengundang Suwarni (67) warga Desa Kalipawon RT 6 RW 5 dan Sumarah (55), perempuan yang diduga kuat sebagai ibu kandung Sander Metz. Keduanya memiliki cerita yang cukup nyambung dengan perjalanan adopsi Sander tahun 1981 silam.
Suwarni mengaku mengenali foto Sander kecil karena pernah merawatnya selama lima bulan, sebelum akhirnya dititipkan oleh bapak kandungnya bernama Jiu ke panti asuhan Yayasan Kasih Bunda Jakarta pada 7 Juni 1981 silam.
"Bu Suwarni cerita, Sander katanya anak adiknya bernama Sumarah. Dulu Sumarah melahirkan anak, tapi tidak merawat dan dirawatnya, " kata Mulyadi.
Namun saat Sumarah menjawab pertanyaan polisi, perempuan paruh baya itu enggan mengakui foto yang ditunjukkan itu sebagai anaknya. Alasannya, Sumarah merasa tidak enak mengakuinya.
"Ketika banyak orang ia tidak mau bicara, tapi pas sama saya, Bu Sumarah bilang dia tidak pernah merawat tapi setelah sukses kok mau mengaku ibunya, enggak enak katanya. Tapi dia mengaku pernah melahirkan bayi itu (Sander Metz)," ujar Mulyadi.
Mulyadi menambahkan, baik Suwarni, Sumarah, dan Sander beberapa waktu lalu diketahui pernah berkomunikasi dan melakukan tes DNA melalui air liur. Namun, DNA air liur yang dikirim via pos dinilai negatif oleh Sander Metz yang ada di Belanda.
Menurut Mulyadi, hasil tes DNA sebelumnya sulit dikatakan valid karena tidak jelas prosesnya. "Tes DNA terakhir informasinya Agustus. Tapi itu kan tidak tahu yang dikirim air liur siapa, kita tidak tahu," tegasnya.
Sampai saat ini, Mulyadi secara pribadi masih berkomunikasi dengan Sander Metz via media sosial WhatsApp. Terakhir, Sander menuliskan pernah melakukan ihwal tes DNA air liur yang tidak valid tersebut.
"I did DNA test with Marah (Sumarah). It was negative are there more warni's in Ambarawa?? Are there more warni's live in Ambarawa or Budi Rahayo, " tulis Sander Metz di akun WA miliknya kepada Kapolsek Mulyadi pada Sabtu, 21 November 2015 sore. (ren)