Polisi Razia Peserta Liar Kongres HMI di Pekanbaru

Ilustrasi aktivis HMI Sumenep Demo BBM dengan Aksi Bakar Motor
Sumber :
  • Veros Afif/Kabupaten Sumenep
VIVA.co.id - Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) asal Makassar, Sulawesi Selatan, terus membikin ulah dalam Kongres HMI yang digelar di Pekanbaru, Riau. Sebelumnya, mereka memblokade jalan pada hari pertama menginjakkan kaki di Bumi Melayu dengan alasan belum mendapatkan makan.

Malam tadi mereka diduga menyerang mahasiswa tuan rumah dengan panah sumpit yang mengenai punggung Syahroni, mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Syahroni roboh terkena panah sumpit. Beruntung nyawanya tertolong karena rekan korban segera membawanya ke Rumah Sakit Eka Hospital. Tidak jelas apa alasan penyerangan itu.

Kepada VIVA.co.id, Senin, 23 November 2015, Wakil Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, AKBP Sugeng Putut Wicaksono, mengaku sudah mendapat laporan mengenai kejadian itu. Maka, pagi ini polisi akan menggelar razia senjata tajam terhadap rombongan liar Kongres HMI yang datang ke Pekanbaru.

"Untuk mengantisipasi penggunaan sajam (senjata tajam), kita akan gelar razia pagi ini," ujar Sugeng.

Sebelumnya, HMI Makassar memblokir jalan di Pekanbaru, Riau, Sabtu, 21 November 2015. Mereka berdalih panitia kongres tidak menyambut mereka dan tak mendapat akomodasi.

Akibat ulah segelintir kelompok ini, jalan raya pun menjadi macet total. Sebab selain memblokir jalan, mereka juga membakar kayu di tengah-tengah jalan.

Tak itu saja, sejumlah fasilitas umum juga dirusak. Termasuk halte Trans Metro Pekanbaru, juga jadi sasaran amuk anggota HMI.

Dalam orasinya HMI Makassar menyebutkan mereka tidak disambut baik oleh panitia Kongres HMI. Penginapan mereka juga belum jelas.

Dana miliaran rupiah

Kongres HMI di Pekan Baru, Riau tengah disorot masyarakat. Sebabnya, anggaran sebesar Rp3 miliar yang digelontorkan oleh Pemerintah Provinsi Riau dipandang tidak pantas untuk acara organisasi sekelas mahasiswa. Apalagi, belum lama terjadi bencana kabut asap yang terjadi di wilayah Riau.

Untuk menggelar acara tersebut, organisasi mahasiswa tertua di Indonesia itu membutuhkan dana miliaran rupiah.

"Panitia membutuhkan dana Rp7-8 miliar," kata Ketua Umum PB HMI, Moh Arief Rosyid Hasan kepada VIVA.co.id, Jumat, 20 November 2015.

Arief menjelaskan, dana itu akan digunakan untuk akomodasi para peserta Kongres yang mencapai ribuan orang dari seluruh Indonesia. "Tiket pesawat dari Sabang sampai Merauke," ujar Arief. (ase)