BNPT: Jangan-jangan Ancaman ISIS Provokasi
Minggu, 22 November 2015 - 14:35 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) meminta kepada seluruh masyarakat mewaspadai ancaman yang dilakukan oleh oragnisasi radikal Islamic State Iraq dan Syuriah (ISIS) terhadap Indonesia.
Berdasarkan dari keterangan kelompok peretas Anonymous menuturkan, bahwa ISIS diduga akan menyerang acara Satu Juz Satu Hari Al-Jihad di Indonesia. BNPT meminta masyarakat tidak panik terhadap ancaman itu.
"Tapi kita juga harus melakukan klarifikasi, jangan-jangan itu isu provokatif yang menrugikan kita. Apapun, dari sumber manapun kita tegaskan tetap waspada," ujar Jubir BNPT Irfan Idris di Jakarta, Minggu, 22 November 2015.
Masyarakat harus lebih waspada apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Dengan kondisi ini BNPT terus melakukan pengawasan berbagai ancaman dari kelompok radikal lain diluar ISIS.
"Ada dua yang perlu ditekankan yakni pengamanan fisik dan pengamanan idelogi. Idelogi kita sebagai negara harus dipertahankan," kata Irfan.
Irfan mengungkapkan mengahadapi berbagai kelompok radikal seperti ISIS tidak hanya bisa dilakukan oleh TNI, Polri, BNPT dan unsur pemerintah lain. Pencegahan pergerakan kelompok radikal ini harus dilakukan bersama dan berkesinambungan.
"Harus semua sampai ke tingkat bawah harus melakukan pencegahan dan sosialisasi," ujarnya.
Baca Juga :
Berdasarkan dari keterangan kelompok peretas Anonymous menuturkan, bahwa ISIS diduga akan menyerang acara Satu Juz Satu Hari Al-Jihad di Indonesia. BNPT meminta masyarakat tidak panik terhadap ancaman itu.
"Tapi kita juga harus melakukan klarifikasi, jangan-jangan itu isu provokatif yang menrugikan kita. Apapun, dari sumber manapun kita tegaskan tetap waspada," ujar Jubir BNPT Irfan Idris di Jakarta, Minggu, 22 November 2015.
Masyarakat harus lebih waspada apalagi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Dengan kondisi ini BNPT terus melakukan pengawasan berbagai ancaman dari kelompok radikal lain diluar ISIS.
"Ada dua yang perlu ditekankan yakni pengamanan fisik dan pengamanan idelogi. Idelogi kita sebagai negara harus dipertahankan," kata Irfan.
Irfan mengungkapkan mengahadapi berbagai kelompok radikal seperti ISIS tidak hanya bisa dilakukan oleh TNI, Polri, BNPT dan unsur pemerintah lain. Pencegahan pergerakan kelompok radikal ini harus dilakukan bersama dan berkesinambungan.
"Harus semua sampai ke tingkat bawah harus melakukan pencegahan dan sosialisasi," ujarnya.