Keterangan Eks Staf SBY soal Uang Bulanan dari Jero Wacik

VIVA.co.id - Daniel Sparingga, mantan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Komunikasi Politik, mengaku pernah menerima uang secara rutin dari mantan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. Penerimaan itu dilakukan secara rutin setiap bulan, hingga lebih dari satu tahun.

Keterangan tersebut terungkap dari keterangan Daniel yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Jero Wacik di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis 19 November 2015.

Awalnya, Daniel mengaku bertemu dengan mantan Menkopolhukam, Djoko Suyanto pada sekitar September 2011. Ketika itu, Daniel mengeluhkan bahwa dia kewalahan dengan adanya kegiatan di kantornya yang tidak didukung oleh dana APBN. Atas keluhan Daniel, Djoko menyebut akan membantu mencarikan solusi.

Dua bulan setelah pertemuan, Daniel kembali bertemu Djoko yang ketika itu menyebut Jero Wacik siap memberikan bantuan. Jero juga langsung menyampaikan kesiapannya membantu saat bertemu dengan Daniel.

"Ya kita akan bantu operasional kantor," ujar Daniel menirukan ucapan Jero ketika itu.

Menurut Daniel, beberapa waktu setelah itu, ada orang dari Kementerian ESDM bernama Atena Falahti menghubungi dia dan menyebut ada titipan dari Jero.

Titipan tersebut kemudian diserahkan oleh Atena kepada staf Daniel bernama Reza Akbar di Kantor Staf Khusus Presiden (SKP). Menurut Daniel, titipan amplop cokelat tersebut berisi uang Rp25 juta.

"Saya instruksikan Pak Hasyim tolong dikelola untuk kepentingan operasional dan dicatat penggunaannya. Jadi dibuka Pak Hasyim itu jumlahnya Rp25 juta," ujar Daniel.

Penerimaan itu kemudian rutin dilakukan sejak November 2011 setiap bulannya dengan jumlah yang berbeda. Penerimaan dilakukan hingga Juli 2013.

Jaksa sempat mengkonfirmasi jumlah uang yang diterima sebesar Rp637.050.000, hal tersebut dibenarkan oleh Daniel. Menurut dia, setiap penerimaan dicatat oleh stafnya yang bernama Nur Hasyim. "Betul, yang dicatat Pak Hasyim," katanya dia.