Di Madura, Pilkades Aja Rusuh, Apalagi Pilkada
Rabu, 18 November 2015 - 16:51 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) telah memetakan sejumlah daerah yang rawan konflik atau gangguan keamanan di provinsi itu dalam penyelenggaraan Pilkada pada 9 Desember 2015. Sedikitnya, dua daerah, yakni Madura dan Kota Mojokerto.
Kapolda Jatim, Inspektur Jenderal Polisi Anton Setiadji mengatakan, potensi gangguan keamanan cukup tinggi di Madura. Karena, di daerah itu sering terjadi kerusuhan, meski hanya dalam momen pemilihan kepala desa (Pilkades). Potensi semacam itu lebih terbuka lagi dalam momen politik yang lebih besar seperti Pilkada.
“Di Madura itu dulu waktu Pilkades saja rawan (kerusuhan),” kata Anton di sela kunjungannya di Markas Kepolisian Resor Kota Malang, Rabu, 18 November 2015.
Sementara, Mojokerto juga berpotensi mengalami gangguan keamanan. Menurut Anton, dalma Pilkada tahun 2010 daerah tersebut sempat rusuh. Mobil dinas milik anggota dewan setempat dibakar massa dalam kerusuhan itu.
Potensi serupa dapat muncul lagi karena situasi politik cukup panas di Mojokerto setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat mencoret satu pasangan calon peserta Pilkada. “Kemungkinan yang belum stabil adalah Mojokerto. Mojokerto masih panas antara KPU dan masyarakatnya, juga karena ada insiden pembakaran,” ujarnya menambahkan.
Polda Jatim telah mengantisipasi semua daerah yang berpotensi rusuh itu dengan menambah personel. Polisi dan semua pihak tentu mengharapkan semua Pilkada berjalan aman dan lancar. Tetapi kemungkinan terburuk harus diantisipasi sejak dini. “Pergerakan politik setiap menit bisa berubah. Kami antisipasi hal terjelek,” ujarnya menerangkan.
Anton tak menyebutkan detail jumlah personel tambahan untuk daerah-daerah rawan konflik. Jika masih dibutuhkan tambahan lagi, Markas Besar Polri di Jakarta siap membantu.
Kapolda menambahkan, kondisi Malang menjelang Pilkada relatif stabil dan aman. Dia memahami bahwa situasi politik dapat berubah setiap saat tetapi Malang sejauh ini terpantau aman dan terkendali. “Malang landai saja. Kalau potensi ancaman, semua wilayah punya potensi. Kami antisipasi semua."
Baca Juga :
Pilkada Kabupaten Malang diikuti tiga pasang calon, yakni Rendra Kresna-Sanusi (pasangan petahana), Dewanti Rumpoko-Masrifah Hadi, dan Nurcholis-M. Mufid (pasangan calon perseorangan).
(mus)