Bendera Merah Putih Membentang di Peti Mati Dokter Andra
Minggu, 15 November 2015 - 15:26 WIB
Sumber :
- Foto: Foe Peace/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Dokter muda, Dionisius Giri Samodra (24), dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jalan Mohammad Kahfi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu, 15 November 2015.
Pria yang akrab disapa Andra tersebut, dimakamkan sekira pukul 11.00 WIB. Dalam pemakaman yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut, selain keluarga, sahabat Andra yang kebanyakan juga seorang dokter muda juga terlihat hadir dalam pemakaman Andra.
Bukan hanya dokter muda, perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), juga perwakilan dari Kepulauan Aru, Maluku pun turut hadir di lokasi.
Peti Andra yang akan dimakamkan, sebelumnya diselimuti oleh sebuah bendera Merah Putih di atasnya, yang menggambarkan bahwa Andra merupakan salah seorang 'pahlawan' di Indonesia, yang berjuang melalui profesinya sebagai dokter.
Dari pantauan VIVA.co.id, sebelum peti dimasukkan ke liang lahat, bendera tersebut dilipat dan diberikan kepada orangtua Andra. Saat bendera diserahkan ke ibu Andra, Fransisca Ristansiah, air matapun tak kuasa keluar dari matanya.
"Saya mewakili Kementerian Kesehatan, turut berduka atas meninggalnya Andra. Andra telah menunjukkan dedikasinya yang luar biasa sebagai seorang dokter," kata perwakilan dari Kemenkes, Rini Rachmawati, di TPU Kampung Kandang.
Seperti diketahui, nyawa Andra tidak dapat tertolong karena fasilitas kesehatan di tempatnya bertugas tidak memadai. Andra, sebelumnya menderita demam tinggi dan mengalami penurunan kesadaran dan trombosit dalam waktu cepat.
Sejumlah rekannya yang sama-sama mengikuti program magang di RS. Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, sudah berupaya membantu. Tapi, upaya merujuk Andra ke rumah sakit di Ambon terkendala karena sarana transportasi.
Andra, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di atas pesawat, yang akan membawanya menuju Ambon, setelah sebelumnya dalam kondisi yang telah lemah menunggu peswat, untuk membawanya ke Ambon. (ase)
Baca Juga :
Pria yang akrab disapa Andra tersebut, dimakamkan sekira pukul 11.00 WIB. Dalam pemakaman yang berlangsung selama satu setengah jam tersebut, selain keluarga, sahabat Andra yang kebanyakan juga seorang dokter muda juga terlihat hadir dalam pemakaman Andra.
Bukan hanya dokter muda, perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), juga perwakilan dari Kepulauan Aru, Maluku pun turut hadir di lokasi.
Peti Andra yang akan dimakamkan, sebelumnya diselimuti oleh sebuah bendera Merah Putih di atasnya, yang menggambarkan bahwa Andra merupakan salah seorang 'pahlawan' di Indonesia, yang berjuang melalui profesinya sebagai dokter.
Dari pantauan VIVA.co.id, sebelum peti dimasukkan ke liang lahat, bendera tersebut dilipat dan diberikan kepada orangtua Andra. Saat bendera diserahkan ke ibu Andra, Fransisca Ristansiah, air matapun tak kuasa keluar dari matanya.
"Saya mewakili Kementerian Kesehatan, turut berduka atas meninggalnya Andra. Andra telah menunjukkan dedikasinya yang luar biasa sebagai seorang dokter," kata perwakilan dari Kemenkes, Rini Rachmawati, di TPU Kampung Kandang.
Seperti diketahui, nyawa Andra tidak dapat tertolong karena fasilitas kesehatan di tempatnya bertugas tidak memadai. Andra, sebelumnya menderita demam tinggi dan mengalami penurunan kesadaran dan trombosit dalam waktu cepat.
Sejumlah rekannya yang sama-sama mengikuti program magang di RS. Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, sudah berupaya membantu. Tapi, upaya merujuk Andra ke rumah sakit di Ambon terkendala karena sarana transportasi.
Andra, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di atas pesawat, yang akan membawanya menuju Ambon, setelah sebelumnya dalam kondisi yang telah lemah menunggu peswat, untuk membawanya ke Ambon. (ase)