Putri Mangkunegaran Ditaksir Bung Karno, Sultan dan Sjahrir
Rabu, 11 November 2015 - 14:21 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Fajar Sodiq
VIVA.co.id - Kecantikan Gusti Raden Ayu (GRAy) Siti Noereol Kamaril Ngasarati Koesoemowardhani Soerjosoejarso pernah memikat hati sejumlah tokoh nasional, di antaranya Sukarno, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Sutan Sjahrir. Namun, dia lebih memilih jodoh dari kalangan biasa, yakni seorang prajurit militer, Letnan Kolonel Soerjosoejarso.
Hal itu diungkapkan putra tertuanya, KPH Sularso Basarah Soerjosoejarso. Menurutnya, Gusti Noeroel pernah menceritakan kenangan lama itu kepada putra-putranya. Saat muda dulu, sang ibunda pernah akan disunting Raja Keraton Yogyakarta Hadiningrat saat itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
"Ngarso Dalem (Sri Sultan Hamengkubuwono IX) sempat ada hubungan dengan ibu dan ingin dipersuntingnya menjadi permaisuri," katanya di Solo, Rabu, 11 November 2015.
Namun, kata Basarah, Gusti Noeroel menolaknya karena merasa tidak nyaman dengan istri Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebelumnya. Karena, pada zaman dulu seorang raja bisa memiliki istri selir lebih dari satu.
"Ibu tidak mau karena Ngarso Dalem sudah punya istri. Selain itu, penolakannya itu karena dilandasi rasa tidak mau menyakiti garwo (istri) Ngarso Dalem lainnya. Dengan alasan itu, Ibu lebih baik tidak menerimanya," ujar Basarah mengisahkan.
Dia juga menceritakan bahwa Gusti Noeroel juga pernah ditaksir Bung Karno. Bahkan, saat itu Sang Proklamator ingin menjadikan putri KGPAA Mangkunegoro VII itu sebagai Ibu Negara.
"Saat Pak Karno ingin meminang Ibu, memang sedang mencari untuk dijadikan sebagai First Lady (Ibu Negara). Saat itu Pak Karno belum dengan Bu Fatmawati. Tetapi, ternyata Ibu menolaknya karena tidak suka bersuamikan seorang politisi karena nanti bisa ditinggal-tinggal terus sehingga tidak nyaman," katanya menirukan ucapan ibundanya.
Selain Bung Karno, ada seorang laki-laki dari kalangan tokoh perjuangan kemerdekaan yang juga menaksir Gusti Noeroel, yakni Sutan Sjahrir. Menurut Basarah, Sutan Sjahrir senang sekali memberikan hadiah kepada Gusti Noeroel. Bahkan, pemberian buah tangan itu sering dilakukan Sjahrir.
"Meski sering memberikan hadiah, Ibu tidak begitu senang jika bersuamikan orang yang aktif dalam pergerakan politik. Untuk itulah Ibu kurang senang dengan aktivitas Sutan Sjahrir," katanya.
Setelah menolak cinta sejumlah tokoh penting, Gusti Noeroel menjatuhkan pilihan hatinya kepada seorang perwira militer saat itu yang bernama Soerjosoejarso. Buah pernikahan itu menghasilkan tujuh anak. Gusti Noeroel meninggalkan 14 cucu serta empat cicit.
(mus)