Warga Aceh "Dihantui" Virus HIV/AIDS

Remaja dan penanggulangan HIV AIDS
Sumber :
  • http://marthinsilalahi.blogspot.com

VIVA.co.id - Virus HIV/AIDS menghantui masyarakat Aceh. Pasalnya, banyak warga Aceh mulai dari anak-anak, remaja, mahasiswa, lelaki dan perempuan hingga ibu rumah tangga yang masuk dalam daftar penderita.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Aceh menyebutkan, data September 2014 ada sebanyak 297 kasus HIV/AIDS di Aceh. Itu tersebar di 23 kabupaten/kota. Aceh Utara menduduki peringkat pertama. Dari jumlah tersebut, 97 penderita di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Utara, Machrozal mengatakan, salah satu penyebab utama kasus tersebut adalah faktor seks bebas. Menurut dia, kurangnya pengawasan dan kemudahan teknologi menjadi pemicu terjadinya seks bebas. "Tidak hanya kurangnya pengawasan orangtua di rumah, di sekolah juga sangat minim pengawasan," ujar Machrozal, pada acara pertemuan lintas organisasi di Lhokseumawe, Selasa, 10 November 2015.

Machrozal menuturkan, sejumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan berawal dari sekolah. Dalam beberapa bulan terkahir ditemukan kasus 4 orang siswi sekolah di Aceh Utara yang terkena Penyakit Menular Seks (PMS). "Di sekolah, siswi ini pura-pura sakit perut karena menstruasi, dia minta izin pulang pada guru. Guru mengizinkan biasanya, ia diantarkan oleh temannya. Di luar sekolah sudah ada pasangannya yang menunggu," kata Machrozal.

Kemudian di dalam tas siswi tersebut sudah ada baju ganti, kemudian langsung mengganti pakaian sekolah dengan pakaian biasa di semak-semak pinggir pantai. "Lokasi tempat melakukan seks bebas biasanya cafe, salon teman dan yang paling parah warnet. Kadang warnet teman, begitu tiba di warnet basa-basi sedikit lalu langsung ke atas," ujarnya menambahkan.

Kini, lanjut dia siswi tersebut menderita penyakit menular seks yang tergolong parah. Ia berharap, pengawasan baik di rumah dan sekolah harus ditingkatkan, agar generasi muda terhidar dari penyebab penyakit berbahaya tersebut.

(mus)