Belum Ada Upaya Nyata, Provinsi Madura Hanya Jadi Wacana
- D.A. Pitaloka
VIVA.co.id - Isu pemekaran Madura sebagai provinsi baru yang terpisah dari Jawa Timur tidak akan terwujud, karena belum ada kemauan yang nyata dari pemerintah daerah setempat.
Menurut Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Ridwan Hisyam, pemekaran wilayah di Jawa Timur ini hanya akan menjadi wacana, karena aturan merintis proses pemekaran wilayah baru belum dilakukan.
Ditemui di Universitas Negeri Malang, Ridwan Hisyam, yang merupakan politisi Partai Golkar menilai pemekaran Provinsi Madura tidak akan berhasil dan hanya sebatas wacana karena belum ada upaya nyata.
"Madura ini saya khawatir tak akan jadi, karena orang-orangnya ramai dulu. Cuma cari action saja," kata Ridwan Hisyam, Senin 9 November 2015.
Belajar dari sejumlah kasus pemekaran provinsi, salah satunya seperti Gorontalo, Ridwan meminta Madura serius menyiapkan sejumlah keperluan sesuai dengan undang-undang untuk beralih menjadi provinsi.
"Nah, saya sudah dua provinsi pada waktu jadi anggota DPRD 1999-2004 menelurkan Gorontalo dan berhasil," katanya.
Beberapa syarat penting yang harus disiapkan adalah terdapatnya minimal lima kabupatan dan kota di dalamnya. Sementara itu, saat ini baru terdapat empat Kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Ridwan telah beberapa kali berkomunikasi dengan bupati Sumenep terkait persyaratan untuk menjadi provinsi, namun hingga saat ini belum ada perkembamgan tentang itu.
"Bagaimana mau diajukan ke pemerintah, syaratnya saja belum terpenuhi," ujarnya.
Sejumlah solusi sempat ditawarkan oleh Ridwan kepada pemerintah daerah di Madura, antara lain Sumenep bisa dimekarkan jadi dua, yaitu Kabupaten Sumenep dan Kepulauan Kangean.
Alternatif lain, Pamekasan bisa dipecah menjadi Kabupaten dan Kota Pamekasan. Tanpa ada upaya nyata, menurut dia, rencana itu hanya akan menjadi sebatas wacana yang tidak terealisasi.
Dia mendukung jika Madura akan dimekarkan, karena wilayah Jawa Timur dengan 38 kota dan kabupaten memiliki bentang wilayah sangat luas.
"Istri saya dari Sumenep, saya mendukung Madura dimekarkan. Tahun 2013 saya menjadi tim pemenangan di Jawa Timur dan butuh 3 bulan untuk bisa berkeliling ke 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur, termasuk Madura," ujarnya.