Panglima TNI Minta Maaf Anggotanya Tembak Tukang Ojek
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, meminta maaf, karena seorang anggotanya, Serda Yo, menembak tukang ojek hingga tewas pada Selasa sore, 3 November 2015.
Japra (40), korban yang ditembak oleh anggota Yon Intel Konstrad TNI AD itu, langsung tewas di tempat. Penembakan berlangsung di depan SPBU Jalan Mayor Oking, Cibinong Kabupaten Bogor.
"Saya selaku panglima TNI mohon maaf atas kejadian tersebut yang dilakukan oleh anggota saya. Dan itu tidak boleh terjadi," jelas Gatot, di Istana Negara, Jakarta, Rabu 4 Oktober 2015.
Pihak TNI, berjanji juga akan memperhatikan keluarga korban yang ditinggal. Gatot mengatakan, pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga korban.
Bantuan materi dipastikan akan diberikan kepada keluarga korban. Selain itu, bantuan masa depan untuk menutupi nafkah keluarga yang ditinggalkan, akan diusahakan juga oleh TNI.
"Juga melihat apakah istrinya bekerja atau tidak. Seandainya tidak dan kehidupannya (hanya dari nafkah suami), kami pun akan mencarikan pekerjaan," jelas Gatot.
Penembakan diduga karena Serda Yo marah melihat cara korban mengendarai motor yang sempat menyenggol mobilnya. Saat berada di depan SPBU Ciriung, Serda Yo menghentikan laju motor yang dikendari Japra.
Keduanya terlibat adu mulut dan saling dorong. Karena gelap mata, Serda Yo kemudian mengeluarkan senjata api jenis FN dan menembak kepala Japra.
Serda Yo kemudian meninggalkan Japra di pinggir jalan. Para warga, yang berada di sekitar kejadian, langsung berkerumun. Namun, tidak ada yang berani mendekati Japra, yang dalam kondisi sekarat.
Berita selengkapnya ada di .
(ren)