Massa Tuntut Pemerintah Beri Kompensasi untuk Korban Asap
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id - Aksi unjuk rasa solidaritas dampak kabut asap dan kegiatan salat istisqa atau salat memohon hujan yang digelar Pemuda Tarbiyah Padang nyaris ricuh.
Polisi melarang kegiatan orasi di halaman kantor gubernur Sumatera Barat, karena aksi ini belum mendapat izin. Tapi, mahasiswa tetap menggelar aksi mereka. Cekcok mulut antara pengunjuk rasa dan polisi tidak dapat dihindari.
"Kami sudah layangkan surat ke Mapolresta Padang, tapi belum dapat balasan," kata Wakil Ketua Pemuda Tarbiyah Sumbar, Muhammad Arif, Kamis 29 Oktober 2015.
Setelah terjadi cekcok dan situasi makin memanas, polisi akhirnya mengizinkan pengunjuk rasa untuk menggelar orasi selama 1 menit saja.
Dalam orasinya, Pemuda Tarbiyah menyerukan kepada Pemerintah Joko Widodo segera melakukan penegakan hukum dengan tegas kepada para pelaku pembakaran hutan dan lahan. Selain itu, massa juga meminta pemerintah memberikan kompensasi perbaikan ekonomi kepada masyarakat terdampak kabut asap.
"Pemerintah harus tegas tindak pelaku pembakaran. Berikan juga kompensasi perbaikan ekonomi kepada mayarakat yang terkena dampak kabut asap," katanya lagi.
Setelah menyampaikan aspirasinya, ratusan pengunjuk rasa akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Mereka berjanji akan melakukan aksi serupa dengan jumlah orang yang lebih banyak jika dalam waktu dekat persoalan kabut asap belum juga teratasi.
Laporan: Wahyudi Agus