Massa BEM Kritik Jokowi Tak Tegas Ambil Keputusan

Demo buruh di depan Istana
Sumber :
  • VIVA.co.id / Muhammad Iqbal

VIVA.co.id - Istana Merdeka sepanjang siang tadi jadi lokasi favorit untuk berdemonstrasi. Setelah sebelumnya ribuan buruh memadati jalan depan Istana Merdeka untuk berunjuk rasa menuntut pencabutan PP Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, selanjutnya massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia yang menggelar unjuk rasa.

Kedatangan perwakilan kampus seluruh Indonesia ini untuk menyampaikan tuntutan mereka dalam evaluasi satu tahun Jokowi-JK, sekaligus untuk memperingati hari Sumpah Pemuda.

Sedangkan Koordinator BEM dari Universitas Negeri Jakarta, Ardiat, Jokowi dinilai sebagai pemimpin yang kurang piawai dan tidak tegas untuk mengambil keputusan.

"Seperti kasus asap yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia," kata dia, Rabu, 28 Oktober 2015.

Meskipun mereka terdiri dari universitas berbeda, tuntutan mereka semua sama. Seperti yang tertulis di spanduk mereka "Turunkan Jokowi, Reformasi Jilid II, NKRI diperkosa asing."

Contoh tindakan kurang tegas Jokowi menurut pengunjuk rasa adalah terkait bencana asap di Riau. Saat ini Jokowi justru keluar negeri membicarakan Freeport dengan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama.

"Seharusnya sebagai seorang Presiden, dia harus mengutamakan persoalan dalam negerinya," kata dia.

Menurut mahasiswa, pada peringatakan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober harus menjadi pengingat bagi Presiden Jokowi. Menurut pantauan VIVA.co.id, massa mahasiswa melakukan aksi long march menuju Jalan Merdeka Utara.

Banyak pengunjuk rasa yang "bertumbangan" terutama mahasiswi. Beberapa dari mereka pingsan dan harus digotong menuju tenda kesehatan yang disediakan petugas keamanan. Tim kesehatan harus hilir-mudik menjemput massa aksi yang mulai berjatuhan. (ren)