Padamkan Kebakaran Lahan, BNPB Sewa Pesawat Amfibi Tambahan
Selasa, 27 Oktober 2015 - 21:31 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Aji YK
VIVA.co.id - Titik api diwilayah Palembang masih belum bisa dipadamkan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambah kekuatan pesawat amfibi BE-200 Rusia untuk melakukan water bombing pemadaman api.
"Sekitar 5 sampai 10 pesawat, itu disewa dari Kanada dan New Zealand," kata Kepala BNPB, Willem Rampengilei, saat di Palembang, Selasa 27 Oktober 2015.
Willem, menambahkan penyewaan pesawat baru untuk pemadaman kebakaran ini dibiayai beberapa korporasi."Tidak pakai dana pemerintah," ujar Willem.
Seluruh pesawat baru tersebut, nantinya akan ditempatkan di Pangkal Pinang dan Pangkalan Bun, untuk memadamkan titik api di Wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Pesawatnya mampu mengangkut air 60ribu liter air. Penyewaannya berlangsung 30 hari. Kemungkinan dalam pekan ini pesawatnya sudah datang," kata Williem.
Menurut Willem proses pemadaman kebakaran hutan di seluruh wilayah Indonesia telah menghabiskan anggaran siap pakai sebesar Rp500 miliar. "Untuk Oktober ini, sudah kita ajukan Rp750 miliar kepada minteri keuangan dan telah disetujui," ungkap Willem.
Baca Juga :
"Sekitar 5 sampai 10 pesawat, itu disewa dari Kanada dan New Zealand," kata Kepala BNPB, Willem Rampengilei, saat di Palembang, Selasa 27 Oktober 2015.
Willem, menambahkan penyewaan pesawat baru untuk pemadaman kebakaran ini dibiayai beberapa korporasi."Tidak pakai dana pemerintah," ujar Willem.
Seluruh pesawat baru tersebut, nantinya akan ditempatkan di Pangkal Pinang dan Pangkalan Bun, untuk memadamkan titik api di Wilayah Sumatera dan Kalimantan.
"Pesawatnya mampu mengangkut air 60ribu liter air. Penyewaannya berlangsung 30 hari. Kemungkinan dalam pekan ini pesawatnya sudah datang," kata Williem.
Menurut Willem proses pemadaman kebakaran hutan di seluruh wilayah Indonesia telah menghabiskan anggaran siap pakai sebesar Rp500 miliar. "Untuk Oktober ini, sudah kita ajukan Rp750 miliar kepada minteri keuangan dan telah disetujui," ungkap Willem.