Materi Ini Jadi Pembahasan Jokowi dan Obama
Senin, 26 Oktober 2015 - 14:24 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/foc/15
VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu Presiden Amerika Serikat Barack Husain Obama, pada Senin 26 Oktober 2015 waktu setempat.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan banyak hal yang akan dibahas pemimpin kedua negara tersebut.
Di antaranya, adalah masalah toleransi kehidupan antarumat beragama. Di mana, Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Tetapi, mampu menjaga pluralitas dan toleransi dengan penganut agama yang lain.
"Hal itu memberikan nilai strategis bagi Indonesia dan negara-negara lain. Indonesia siap memainkan peran sebagai jembatan," kata Retno, Senin 26 Oktober 2015.
Selain itu, persoalan ekonomi juga menjadi perbincangan kedua pemimpin. Kata Retno, Presiden Jokowi akan menjelaskan kalau ekonomi Indonesia sangat terbuka. Bahkan, Indonesia siap meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat.
"Mudah kerja sama dengan negara mana pun. Paket kebijakan akan sangat membantu kita untuk menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka," jelas Retno.
***
Kepada Obama, Jokowi juga akan memaparkan kalau Indonesia merupakan pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Nilainya mencapai US$12 miliar pada 2014. Jumlah ini meningkat dari US$8 miliar pada 2013, dan belum ada campur tangan pemerintah.
"Diproyeksikan pada 2020, Indonesia akan menjadi the biggest digital market in Asia Tenggara," ujar Retno.
Ia juga mengatakan, isu perubahan iklim juga akan dibahas oleh pemimpin kedua negara besar. "Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Amerika Serikat juga negara besar, maka Presiden akan bahas berbagai isu internasional," katanya.
‎Selain bertemu dengan Presiden Obama, Presiden Jokowi akan bertemu dengan beberapa CEO dari perusahaan terkemuka dan malamnya menghadiri Gala Dinner bersama US Chamber of Commerce. (asp)
Baca Juga :
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memaparkan banyak hal yang akan dibahas pemimpin kedua negara tersebut.
Di antaranya, adalah masalah toleransi kehidupan antarumat beragama. Di mana, Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Tetapi, mampu menjaga pluralitas dan toleransi dengan penganut agama yang lain.
"Hal itu memberikan nilai strategis bagi Indonesia dan negara-negara lain. Indonesia siap memainkan peran sebagai jembatan," kata Retno, Senin 26 Oktober 2015.
Selain itu, persoalan ekonomi juga menjadi perbincangan kedua pemimpin. Kata Retno, Presiden Jokowi akan menjelaskan kalau ekonomi Indonesia sangat terbuka. Bahkan, Indonesia siap meningkatkan kerja sama ekonomi dengan Amerika Serikat.
"Mudah kerja sama dengan negara mana pun. Paket kebijakan akan sangat membantu kita untuk menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia adalah ekonomi terbuka," jelas Retno.
***
Kepada Obama, Jokowi juga akan memaparkan kalau Indonesia merupakan pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Nilainya mencapai US$12 miliar pada 2014. Jumlah ini meningkat dari US$8 miliar pada 2013, dan belum ada campur tangan pemerintah.
"Diproyeksikan pada 2020, Indonesia akan menjadi the biggest digital market in Asia Tenggara," ujar Retno.
Ia juga mengatakan, isu perubahan iklim juga akan dibahas oleh pemimpin kedua negara besar. "Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Amerika Serikat juga negara besar, maka Presiden akan bahas berbagai isu internasional," katanya.
‎Selain bertemu dengan Presiden Obama, Presiden Jokowi akan bertemu dengan beberapa CEO dari perusahaan terkemuka dan malamnya menghadiri Gala Dinner bersama US Chamber of Commerce. (asp)