Posko Korban Asap Jauh, Warga Enggan Tinggalkan Rumah
- ANTARA FOTO/Rony Muharrman
VIVA.co.id - Pemerintah Riau mulai membuka posko pengungsian untuk menampung warga korban kabut asap. Gerakan serupa juga diikuti sejumlah institusi lain.
Setelah ada instruksi dari Presiden Joko Widodo, Pemerintah Riau langsung bergerak cepat dan membuka posko evakuasi untuk menyelamatkan warga korban asap. Posko dibuka di Aula Pertemuan Pemerintah Riau.
Seluruh korban akan ditampung di tempat ini. Posko dilengkapi tempat tidur, pendingin udara, oksigen, dan tim medis. Sayangnya, sejak dibuka jelang siang tadi, belum ada satu pun warga yang datang. Karena baru dibuka, memang tidak banyak warga yang tahu mengenai posko ini.
Berbeda dengan rumah singgah oksigen yang baru dibuka Gerakan Pramuka Riau sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Banyak warga datang ke posko ini.
"Ada lebih dari 100 warga yang datang sejak dibuka tadi pagi," ujar Ketua Kwarda Riu, Azali Djohan, Minggu 25 Oktober 2015.
Gerakan membuka posko evakuasi, sebelumnya memang sudah dilakukan sejumlah institusi. Sebelumnya, Bank Indonesia juga membuka posko khusus bagi karyawan BI. Tapi kini, posko ini telah ditutup.
Keberadaan posko untuk korban kabut asap memang belum banyak diketahui warga. Karena itu, pemerintah didorong untuk membuka posko serupa secara lebih menyebar. Dilengkapi tim medis dan obat-obatan yang memadai.
Saat ini, tidak mudah memindahkan warga ke posko evakuasi karena banyak warga tidak ingin meninggalkan rumah mereka. Selain itu, sulit membayangkan bila warga yang tinggal di pelosok harus mendatangi posko pengungsian yang justru hanya ada di Kota.
Karena itu, pemerintah harus membuka posko yang lebih merata agar mudah diakses warga. Pemerintah harus memanfaatkan kantor-kantor pemeritahan seperti puskemas, kantor camat dan mengetuk kepedulian rumah yang layak untuk tempat pengungsian.
Kerja sama dengan seluruh komponen termasuk pihak swasta, LSM sampai organisasi masyarakat dibutuhkan mengingat situasi yang tidak menentu saat ini. Tanpa ada kerja sama yang kuat, keberadaan posko evakuasi tidak akan mampu menyentuh seluruh kalangan.
Jelang siang hari, kabut asap dampak kebakaran hutan dan lahan di Kota Pekanbaru terlihat makin pekat. Bahkan, kepekatan tersebut terlihat sudah berwarna kekuningan.
Papan indeks pencemaran udara yang terletak di Jalan Sudirman, Pekanbaru, masih berada pada level berbahaya, meski sempat diguyur hujan, dengan intensitas sedang sejak Sabtu malam.
Laporan: Arif Budiman dan Nasrul Jamil/ Pekanbaru
(asp)