Ratusan Warga Rohingya Lari dari Rumah Pengungsian
Jumat, 16 Oktober 2015 - 16:18 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Zulfikar Husein
VIVA.co.id - Ratusan warga Rohingya yang berada di rumah pengungsian Desa Blang Adoe Kabupaten Aceh Utara dilaporkan melarikan diri. Belum diketahui jelas apa yang menjadi penyebab. Namun diduga kuat pelarian ini muncul atas respons isu pemerkosaan yang beredar beberapa waktu lalu.
“Setelah melakukan evaluasi ke lapangan dan koordinasi dengan pihak IOM (Organisasi internasional untuk Migrasi) serta (lembaga PBB untuk pengungsi) UNHCR dan pihak lain, sisa imigran Rohingya di shelter
saat ini hanya sekitar 140 orang lagi,” ujar Kepala Bagian Humas Setdakab Aceh Utara, Amir Hamzah, Jumat, 16 Oktober 2015.
Secara keseluruhan total pengungsi Rohingya yang ditampung di Blang Adoe mencapai 322 orang. Lalu pada tanggal 7 Oktober 2015, dilakukan penghitungan ulang dan tercatat tersisa 236 orang.
Menurut Hamzah, pelarian para pengungsi Rohingya ini diduga menguat pasca isu pemerkosaan baru-baru ini. Juga muncul kebosanan dari para pengungsi di rumah penampungan.
"Mereka mengaku mengaku bosan dengan keadaan di pengungsi karena tidak diperbolehkan keluar. Sementara pihak keamanan beralasan para pengungsi dilarang keluar dari barak pengungsian dengan alasan keamanan," katanya.
Baca Juga :
“Setelah melakukan evaluasi ke lapangan dan koordinasi dengan pihak IOM (Organisasi internasional untuk Migrasi) serta (lembaga PBB untuk pengungsi) UNHCR dan pihak lain, sisa imigran Rohingya di shelter
Secara keseluruhan total pengungsi Rohingya yang ditampung di Blang Adoe mencapai 322 orang. Lalu pada tanggal 7 Oktober 2015, dilakukan penghitungan ulang dan tercatat tersisa 236 orang.
Menurut Hamzah, pelarian para pengungsi Rohingya ini diduga menguat pasca isu pemerkosaan baru-baru ini. Juga muncul kebosanan dari para pengungsi di rumah penampungan.
"Mereka mengaku mengaku bosan dengan keadaan di pengungsi karena tidak diperbolehkan keluar. Sementara pihak keamanan beralasan para pengungsi dilarang keluar dari barak pengungsian dengan alasan keamanan," katanya.