Nelayan Ini Menjala Ikan tapi Malah Dapat Buaya
Jumat, 16 Oktober 2015 - 13:42 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/D.A. Pitaloka
VIVA.co.id - Seekor buaya air tawar, atau buaya muara terjaring jala nelayan di Desa Suko, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pada Kamis 15 September 2015, Rochim, nelayan yang sering mencari ikan di hulu Sungai Brantas dekat bendungan Karangkates, mendapati buaya kecil sepanjang satu meter itu tersangkut di jala miliknya.
Kala itu, dia beraktivitas menjala ikan seperti biasa. Ikan-ikan tangkapannya sebagian dijual dan sebagian yang lain dikonsumsi sendiri bersama keluarganya.
Hari itu, dia sebetulnya sudah mendapatkan dua kilogram ikan. Dia masih menjala, agar tangkapannya lebih banyak yang bisa dijual. Dia girang saat jala kembali ditarik dan terasa berat. Dia menduga ada ikan besar tersangkut di jalanya. Tapi bukan ikan, melainkan buaya.
"Saya tarik, karena mendadak jala bergetar kuat. Setelah ditarik ke darat, ternyata ada buaya," kata Rochim ditemui di rumahnya pada Jumat 16 Oktober 2015.
Buaya kecil bermotif loreng dengan kulit kecoklatan itu dipelihara Rochim di halaman rumahnya. Ketika malam, buaya diikat dan dimasukkan ke rumah. Jika ada warga yang ingin melihat, buaya dibawa ke luar.
Namun, baru satu hari, Rochim kapok memelihara satwa yang berstatus terancam punah itu. Dia kesulitan memberi makan si buaya. “Dia tidak mau daging ayam. Dia hanya suka makan ikan. Mau saya jual, tetapi belum ada yang menawar,” katanya.
Rochim juga enggan melepas kembali buaya itu ke sungai, karena khawatir buaya akan mencelakai warga setempat yang sering mencari ikan di sungai. Buaya itu kini banyak menarik minat warga setempat, terutama anak-anak dan siswa sekolah dasar.
Baca Juga :
Rumah Rochim memang hanya berjarak puluhan meter dari lokasi sekolah. Puluhan siswa itu menyaksikan buaya dengan riang. Sesekali mereka berteriak, atau lari menghindar ketika buaya kecil yang lehernya terikat itu mengibaskan ekornya. (asp)
Baca Juga :