FKUB Jawa Tengah: Agama Tak Mengatur Pernikahan Sejenis
Senin, 12 Oktober 2015 - 18:38 WIB
Sumber :
- http://beritawonganteng.blogspot.com
VIVA co.id -
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah menanggapi kabar pernikahan sejenis di Boyolali. Sekretaris FKUB Jawa Tengah, Taslim Syahlan, menilai acara yang dikabarkan pernikahan itu bukanlah sebuah pernikahan. Sebab, tidak ada agama di Indonesia yang mengatur adanya pernikahan sesama jenis.
"Itu bukan pernikahan. Dalam literatur pernikahan itu
enggak
ada. Namanya apa itu? Kalau klaim pernikahan itu
enggak
bisa," ujar Taslim Syahlan kepada
VIVA co.id
di Semarang, Senin, 12 Oktober 2015.
Pihaknya menilai bahwa kejadian itu tidak ada urusannya dengan agama. Sebab, hal tersebut sudah keluar dari definisi pernikahan sesuai uturan undang-undang.
Sebagaimana aturan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan menjelaskan bahwa pernikahan itu dilakukan antara laki-laki dan perempuan.
"Agama-agama kita tidak ada model pernikahan begitu. Seperti Islam, Kristen, Budha, Hindu, dan Khonghuchu. Kalau agama di luar itu saya
enggak
tahu, " kata Taslim.
Menurut dia, kejadian yang disebut sebagai sebuah pernikahan di Desa Cluntang Kecamatan Musuk Boyolali, Sabtu 10 Oktober 2015 lalu, lebih tepat disebut sebagai pertemuan.
Taslim menyatakan, FKUB Jawa Tengah tidak memiliki kapasitas untuk masuk lebih dalam membahas permasalahan itu. Karena secara umum, eksistensi FKUB lebih kepada kerukunan antar umat beragama.
Meskipun dalam hal ini, polemik pengantin sesama jenis itu telah membuat resah di wilayah Jawa Tengah. "Tidak bisa dibawa ke isu agama. Karena FKUB tidak punya tupoksi untuk masuk ke ranah itu, " kata Taslim.
Seperti diketahui, pernikahan sejenis diduga dilakukan antara Ratu Airin Karla (DRN) dengan Dumani (DMN) warga Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu 10 Oktober 2015 kemarin.
Baca Juga :
Baik DRN dan DMN pun mengenakan baju layaknya sepasang pengantin. DRN sendiri mengenakan sanggul lengkap dengan hiasan bunga melati, dan pasangannya, mengenakan setelan jas lengkap.
Keduanya pun duduk di pelaminan untuk menyambut para tamu undangan. Layaknya pesta pernikahan pada umumnya, DRN dan DMN mengikuti prosesi pernikahan.
Poster berukuran sedang pun dipasang di belakang pelaminan dengan bertuliskan Tasyakuran Bersatunya Ratu Airin Karla dan Dumani, Mohon Doa Restu.