El Nino di Indonesia Tahun Ini Lebih Parah dari Tahun 1997

Ilustrasi/Kemarau atau kekeringan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengakui bahwa fenomena badai El Nino yang saat ini tengah berlangsung di sejumlah wilayah Indonesia, merupakan badai dengan intensitas tertinggi apabila dibandingkan El Nino tahun 1997.


Hal ini akhirnya turut memengaruhi ketersediaan pangan nasional, karena banyak para petani tanam, terutama beras mengalami gagal panen akibat perubahan iklim yang bergerak tidak beraturan.


"Menurut Badan Meterologi Klimatologi Geofisika (BMKG), sekarang memang termasuk tinggi. Bahkan, lebih tinggi waktu 1997 saat El Nino parah sekali," ujar Darmin, Jumat malam, 9 Oktober 2015.

Meskipun saat ini intensitas kekeringan mulai meningkat, Darmin mengatakan, BMKG telah memprediksi pada rentang bulan November dan Desember akan terjadi curah hujan dalam skala yang relatif besar. Sehingga, pada awal tahun depan, aktivitas bercocok tanam dinilai mampu berjalan secara efektif.

"Jadi, menurut perkiraan itu. Januari sebenarnya aktivitas bertanam mulai jalan. Tapi, mereka tetap laporkan lebih lanjut mengenai kondisinya," katanya.


Seperti diketahui, pada saat itu dampak El Nino dirasakan secara global. Dimana kawasan di Amerika dan Eropa mengalami peningkatan curah hujan yang menyebabkan banjir. Sedangkan untuk Asia, termasuk Indonesia, mengalami pengurangan curah hujan yang menyebabkan kemarau panjang.