Mahasiswa Demo Rektor karena Larang Wisuda Pakai Toga
Kamis, 8 Oktober 2015 - 11:12 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Berton Siregar
VIVA.co.id - Sebanyak 749 mahasiswa Universitas Batam (Uniba), Kepulauan Riau, berdemonstrasi memprotes kebijakan sang rektor pada Kamis, 8 Oktober 2015. Mereka adalah calon wisudawan/wisudawati yang akan dikukuhkan sebagai sarjana pada 14 November 2015.
Baca Juga :
Para mahasiswa itu memprotes kebijakan rektor mereka yang melarang para wisudawan/wisudawati mengenakan toga (topi yang lazim dikenakan bersama jubah hitam dalam upacara wisuda). Rektor membuat kebijakan mengganti topi toga dengan peci atau kopiah.
Para mahasiswa Fakultas Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Elektro itu berkumpul menolak kebijakan kampus yang dianggap sebagai pembodohan. Sebagai bentuk penolakan, jas almamater mereka pun dibakar bersama ban di depan kampus.
"Kami menolak diwisuda bila memakai topi peci. Aneh rasanya dan tidak tahu apa tujuan kampus memberikan kami wisuda dengan memakai peci," ujar Wiwik, seorang mahasiswa Kedokteran Uniba, dalam aksi unjuk rasa itu.
Berbagai upaya dilakukan mahasiswa untuk memohon supaya wisuda mereka jangan memakai peci. Namun kampus berkukuh dan menolak mengubah kebijakan itu.
Wakil Rektor II Uniba, Harmani, mengaku sudah menyosialisasikan kebijakan itu kepada mahasiswa setahun lalu. Lagi pula, tak ada satu pun aturan yang mewajibkan wisuda mengenakan topi toga. Namun dia tak menjelaskan alasan kebijakan penggunaan peci saat wisuda itu.
"Itu (murni) kebijakan pihak universitas, dan tentunya kita membuat peraturan sesuai norma-norma yang ada," kata Harmani.
Dia menjelaskan, wisuda mengenakan peci sudah diterapkan di sejumlah perguruan tinggi di Aceh dan Jawa, meski tak disebut secara detail. Sepanjang pengetahuannya, tak ada yang memprotes penggunaan peci sebagai pengganti topi toga itu.
Apabila mahasiswa tidak mau diwisuda karena pengumuman itu, silahkan. Universitas akan tetap melakukan wisuda sesuai kewajiban kita, dan dengan memaki peci," ujarnya.