Jemaah Haji yang Tewas di Mina Bertambah Jadi 103 Orang
Selasa, 6 Oktober 2015 - 20:53 WIB
Sumber :
- REUTERS/Stringer
VIVA.co.id - Kepala Daerah Kerja Mekkah Penyelenggara Ibadah Haji Kementerian Agama, Arsyad Hidayat, mengatakan total korban jemaah haji asal Indonesia yang tewas akibat terinjak-injak terus bertambah menjadi 103 orang.
Ketiga jenazah yang baru teridentifikasi diketahui bernama Nining Irianingsih Harun JKS 61, Kusnadi Adi Wijaya JKS 61 dan Djaspandi Murtadji Irsyad SUB 61.
Demikian isi keterangan tertulis dari Kemenag yang diterima VIVA.co.id pada Selasa, 6 Oktober 2015. Menurut Arsyad, seperti temuan sebelumnya, ketiga jenazah merupakan hasil identifikasi jasad yang ada di tempat pemulasaran Mu'aishim.
"Semalam, tim yang terdiri dari Letkol Jaetul Muchlis, dr Taufik dan Naif Bajri Basri Marjan melakukan penyisiran ke Mua'aishim dengan mengecek beberapa data jemaah di dalam file (arsip) yang di dalamnya ditemukan gelang serta ciri atau identitas lainnya," kata Arsyad.
Dia menambahkan, masih ada lima orang jemaah haji yang cedera dan masih dirawat di RS Arab Saudi. Jemaah yang dilaporkan belum kembali, usai berhasil diidentifikasi 3 jasad lagi berkurang menjadi 25 orang. Rinciannya terdiri dari BTH 14 sebanyak 3 orang, JKS 61 sebanyak 15 orang, SOC 62 terdiri dari 1 orang, SUB 28 sebanyak 1 orang, SUB 36 sebanyak 2 orang, SUB 48 terdiri dari 2 orang dan UPG 10 terdiri dari 1 orang.
"Kami dari tim akan terus berupaya mencari jemaah haji yang sampai saat ini belum ditemukan, akan kami informasikan secepat mungkin jika jemaah telah kembali atau teridentifikasi," kata Arsyad.
Temuan DVI Indonesia
Sementara, tim Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia terus berupaya menemukan jemaah haji Indonesia yang dilaporkan hilang. Tim yang terdiri dari PPIH dan DVI menggelar rapat rutin dalam dua hari terakhir untuk membahas hasil-hasil temuan di lapangan.
"Semalam, kami melakukan pertemuan mengenai hasil temuan tim DVI usai melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit di Jeddah. Tim DVI menemukan beberapa jemaah sakit yang umumnya bukan menjadi korban Mina. Mereka adalah jemaah haji sakit yang dievakuasi dari beberapa rumah sakit baik di Mekkah, Arafah, atau Mina pasca operasional haji," papar Arsyad.
Rapat turut membahas langkah diplomatik untuk melengkapi upaya informal agar bisa mengakses data hasil identifikasi sidik jari seluruh jemaah haji Indonesia. Arsyad mengakui, selama ini data hasil identifikasi sidik jari sebenarnya sudah diberikan, tetapi, secara informal dan dalam jumlah terbatas.