Disentil BI soal BBM, Istana: Tak Ada Waktu Cari Popularitas
Selasa, 6 Oktober 2015 - 00:09 WIB
Sumber :
- ANTARA/ Wahyu Putro A
VIVA.co.id - Istana menanggapi pernyataan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, yang menyebut keinginan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) hanya untuk mencari popularitas.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, memang BI dalam posisinya adalah independen. Bertanggung jawab terhadap kondisi monoter negara. Sementara itu, tanggung jawab sektor fiskal, lanjut Pramono, ada di tangan pemerintah.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, memang BI dalam posisinya adalah independen. Bertanggung jawab terhadap kondisi monoter negara. Sementara itu, tanggung jawab sektor fiskal, lanjut Pramono, ada di tangan pemerintah.
Walau begitu, Pramono mengaku pemerintah tidak ingin berpolemik soal tudingan Gubernur BI Agus Martowardojo tersebut. Sebab, pihaknya ingin menuntaskan masalah ekonomi.
"Sudah tidak ada waktunya lagi untuk mencari popularitas, dan juga untuk pencitraan. Ini perlu kerja nyata, kerja keras, dan Presiden sudah mengambil posisi beliau sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, beliau mengambil risiko itu," kata Pramono usai rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan Jakarta, Senin 5 Oktober 2015.
"Dengan demikian, kami tidak ingin sama sekali menanggapi persoalan, ataupun hal yang disampaikan oleh gubernur BI karena itu kajian dewan gubernur."
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, hitung-hitungan harga BBM harus ada waktu yang tepat. Ia berharap jangan ada sisipan mencari popularitas dalam kebijakan itu.
"(BBM) Jangan diturunkan pada saat hitung-hitungannya masih belum menunjukkan waktu tepat. Nanti yang terjadi hanya sedikit penurunan, tetapi kita kehilangan kepercayaan, kehilangan kredibilitas. Jadi, itu yang saya titip," katanya.
"Maksud saya, jangan untuk popularitas, tetapi harus betul-betul
accountability
dan juga mencerminkan kondisi sebenarnya," kata Agus, Jumat lalu.