Jemaah Hilang Usai Tragedi Mina, Daerah Pencarian Diperluas
Senin, 28 September 2015 - 10:09 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus melakukan penyisiran keberadaan jemaah haji Indonesia yang belum pulang ke pemondokan sejak peristiwa Mina yang terjadi pada Kamis, 24 September 2015.
Sampai saat ini, 41 jenazah jamaah haji Indonesia berhasil diidentifikasi dan masih ada 82 jamaah haji yang belum pulang ke pemondokan.
Penelusuran masih dilakukan di rumah sakit-rumat sakit di Mekah. Sedangkan proses identifikasi jenazah dipusatkan di tempat pemulasaraan jenazah al-Mu’aishim.
Kepala Daerah Kerja Mekah, Arsyad Hidayat, mengatakan akan memperluas wilayah penelusuran keberadaan jemaah haji tersebut.
"Untuk kota-kota lain, kami akan mencoba mengecek rumah sakit yang ada di Jeddah yang kebetulan merupakan salah satu daker di bawah koordinasi PPIH Arab Saudi," kata Arsyad dalam siaran pers yang dilansir situs Kementerian Agama, Senin, 28 September 2015.
Tidak menutup kemungkinan, kata dia, akan melacak atau mencari jemaah-jemaah bila ada laporan atau informasi di daerah seperti Thaif dan lainnya.
PPIH Arab Saudi telah membentuk tim penelusuran dan penyisiran jemaah haji pasca peristiwa Mina.
Menurut Arsyad Hidayat, tim ini melibatkan berbagai unsur PPIH Arab Saudi, yang terdiri dari para pengendali teknis, para Direktur di Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, unsur tim perlindungan jamaah (linjam), unsur tim kesehatan, serta dari unsur perwakilan RI yang ada di Jeddah.
Baca Juga :
Setelah pihak keamanan Arab Saudi merilis foto-foto jenazah korban peristiwa Mina, kata dia, timnya langsung menuju tempat pemulasaraan dan mengecek satu persatu.
"Jadi selain foto kami melakukan pengecekan langsung jenazah yang ada di tempat penyimpanan jenazah," kata Arsyad.
Hari sebelumnya, kata dia, pihaknya telah mengecek 500 foto yang dirilis Saudi. Sementara kemarin, mendapatkan rilis foto terbaru sebanyak 350.
Disinggung soal kondisi jenazah setelah tiga hari, Arsyad mengaku kalau sudah mulai ada perubahan-perubahan fisik. Misalnya, muka lebam, namun masih mudah diidentifikasi dan dikenali.
"Jenazah yang belum teridentifkasi disimpan di mobil trailer dengan pendingin untuk menjaga kondisi jenazah," kata Arsyad.
Untuk jenazah yang sudah diidentifikasi, Arsyad menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkirim surat ke muassasah agar bisa segera dilakukan pemakaman melalui maktab. (ase)