Istana Akui Stok Beras di Bulog Rawan Turun

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pihak istana mengaku stok beras di badan urusan logistik (Bulog) terancam tidak mencukupi. Walau begitu, belum ada ketegasan dari istana terkait kebijakan impor beras atau tidak.


"Memang ada ancaman kemungkinan stok pangan harus terkoreksi dengan el nino," ujar Kepala Staf Presiden (KSP), Teten Masduki, Jumat 25 September 2015.


Teten memastikan kebijakan impor hanya akan dilakukan merujuk pada kebutuhan stok pangan. Namun, kebijakan impor bisa diatasi dengan mengendalikan harga beras, termasuk menjaga stabilitas harga pangan.


"Distribusi baik dan harganya tidak membebani daya beli masyarakat," lanjut Teten.


Namun, saat disinggung apakah ada keputusan pemerintah membuka keran impor, Teten menjawab dengan diplomatis.


"Intinya impor atau tidak bukan soal isunya. Isunya bagaimana pemerintah di tengah daya beli masyarakat yang tertekan ekonomi global itu, stok pangan tersedia, cukup dan terjangkau," katanya.


Meski diakui kebutuhan stok awal tidak terpenuhi, namun Teten mengaku stok beras masih aman. Padahal, dari target awal sebesar 2,5 hingga 3 juta ton hanya terpenuhi 1,5 juta ton. 

"Cuma seberapa besar dampak el nino ini yang sedang kita hitung," katanya. (one)