Kapolda Papua Jemput Sandera WNI dari Perbatasan RI-PNG
Jumat, 18 September 2015 - 12:51 WIB
Sumber :
- Antara/ Anang Budiono
VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Daerah Papua, Irjen Paulus Waterpauw, mengungkapkan penyerahan dua warga Indonesia yang disandera beberapa hari di Papua Nugini berlangsung hari ini. Paulus tengah menuju lokasi perbatasan RI dan Papua Nugini di ujung timur Provinsi Papua untuk menjemput mereka.
"Yang menyerahkan dari Konjen (Konsulat Jenderal) RI ke saya dan Pangdam Jaya," kata Paulus saat dihubungi Jumat, 18 September 2015.
Upaya pembebasan dua sandera WNI di perbatasan Papua Nugini dengan Indonesia membuahkan hasil. Dua sandera bernama Badar dan Sudirman kini dalam kondisi aman bersama Konjen RI di Papua Nugini. Keduanya ditawan sejak Rabu 9 September 2015 lalu.
Staf khusus Presiden RI, Lenis Kogoya menyebut pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini berlangsung tanpa kontak senjata. Pembebasan sandera dilakukan dengan damai berkat peran adat Papua dan tetua adat Papua Nugini.
"Kami sudah antar kepala suku, sudah komunikasi baik di sana dengan Kapolda, Panglima, antara pemerintah juga komunikasi baik antara militer di Papua Nugini, akhirnya sudah nyambung. Pendekatan adat yang sudah jalan, akhirnya (dibebaskan)," ungkap Lenis di Istana Negara Jakarta, Jumat 18 September 2015. (ren)
Baca Juga :
"Yang menyerahkan dari Konjen (Konsulat Jenderal) RI ke saya dan Pangdam Jaya," kata Paulus saat dihubungi Jumat, 18 September 2015.
Upaya pembebasan dua sandera WNI di perbatasan Papua Nugini dengan Indonesia membuahkan hasil. Dua sandera bernama Badar dan Sudirman kini dalam kondisi aman bersama Konjen RI di Papua Nugini. Keduanya ditawan sejak Rabu 9 September 2015 lalu.
Staf khusus Presiden RI, Lenis Kogoya menyebut pembebasan dua WNI yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini berlangsung tanpa kontak senjata. Pembebasan sandera dilakukan dengan damai berkat peran adat Papua dan tetua adat Papua Nugini.
"Kami sudah antar kepala suku, sudah komunikasi baik di sana dengan Kapolda, Panglima, antara pemerintah juga komunikasi baik antara militer di Papua Nugini, akhirnya sudah nyambung. Pendekatan adat yang sudah jalan, akhirnya (dibebaskan)," ungkap Lenis di Istana Negara Jakarta, Jumat 18 September 2015. (ren)