Menkes: Kabut Asap Tidak Sebabkan Kanker Paru-paru
Senin, 14 September 2015 - 20:57 WIB
Sumber :
- Dianty Winda
VIVA.co.id - Menteri Kesehatan Nila Moeloek, mengklarifikasi rumor bahwa kabut asap akibat kebakaran hutan di sejumlah provinsi dapat menyebabkan kanker paru-paru. Kabut asap memang mengganggu pernapasan tetapi tidak mengakibatkan kanker paru-paru.
"Tidak, kanker itu penyebabnya butuh waktu yang lama sekali, dan selnya harus bermutasi. Itu tidak bisa hari ini saya kena asap, besok saya jadi kanker," ujarnya di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin, 14 September 2015.
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan, akibat kebakaran hutan itu, udara di sebagian besar daerah yang terdampak sangat tidak sehat. Misalnya, sebagian besar wilayah Kalimantan yang pencemaran udaranya sangat tinggi dan tidak sehat.
Kementerian Kesehatan sudah mengantisipasi bencana kabut asap itu. Pasalnya, bencana kabut asap terjadi di Indonesia tiap tahun.
"Kita tahu bahwa bencana ini akan terulang lagi, oleh karena itu, pada bulan Mei 2015, kita telah melakukan pendampingan ke pemerintah daerah, di mana prediksi ini akan muncul. Pemerintah daerah kekurangan stok masker yang harusnya mereka siapkan. Untuk itu Pusat pun bantu menurunkan sejumlah stok masker untuk kita kirim ke daerah," katanya.
Namun, bukan berarti dengan memakai masker saja masyarakat terdampak kabut asap bebas berkeliaran di luar rumah. Menurutnya, jika seseorang memaksakan sering kontak langsung dengan asap itu, walau memakai masker, bisa saja asap menggangu kesehatan.
"Hindari, tidak usah ke luar rumah kalau tidak diperlukan. Kalau memang perlu pakai masker, karena kondisi pencemaran di atas 300, harusnya tidak bisa dengan masker biasa, harus dengan masker N95 yang memiliki kepadatan filter yang lebih bagus," ujarnya.
Hal yang paling utama adalah memadamkan kebakaran hutan. Kalau tidak, sebanyak apa pun masker yang disiapkan, tetap berbahaya bagi masyarakat.
Baca Juga :
"Ini masalahnya bukan di bagi-bagi masker, tapi di kebakaran hutan. Kalau penyebab utamanya, yaitu kebakaran, tidak diintervensi, kita akan berkutat di situ saja," katanya.
Baca Juga :