Dua Jemaah Asal Malang Meninggal Akibat Tragedi Crane
Senin, 14 September 2015 - 11:50 WIB
Sumber :
- Twitter/Saudi Gazette
VIVA.co.id - Dua jemaah haji asal Kabupaten Malang, menjadi korban musibah crane di Masjidil Haram di Mekkah pada Jumat lalu, 11 September 2015. Mereka adalah Masadi Saiman Tarimin (60) warga Simojayan RT 6 RW 4 Desa Simojayan Kecamatan Ampelgadeng, yang berangkat lewat kloter 38 dan Siti Rukayah Abdus Somad Dasimon (56) kloter 39, asal Desa Banjarsari RT 2, RW 3 Ngajum.
"Benar, mereka jemaah asal Kabupaten Malang," kata Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Malang, Abdul Rahman, Senin 14 September 2015.
Dua korban itu baru dikenali pada Minggu kemarin, 13 September 2015, setelah menjalani pemeriksaan jenazah di rumah sakit setempat. Sebelumnya, Kemenag Malang hanya mendapat kabar, jika dua jamaah haji tersebut hilang usai musibah crane terjadi.
"Ternyata, keduanya berhasil dikenali dan pagi tadi saya mendapat informasi dari Kemenag Provinsi. Mereka meminta data detail tentang dua jemaah ini," katanya.
Selanjutnya, instansinya telah memberi kabar duka pada keluarga dua jemaah tersebut. Berikutnya, Kemenag pusat akan memgambil alih berbagai hal tentang jenazah dan lainnya.
"Jika meninggal di Tanah Suci, biasanya dimakamkan di sana. Untuk dua jenazah asal Malang, kemungkinan juga begitu. Tetapi, yang akan menyelesaikan nanti Kemenag pusat," lanjutnya.
Masadi Saiman Tarimin diketahui berangkat dari salah satu biro haji di Kecamatan Gondanglegi. Mendiang berangkat bersama istrinya yang tidak terdampak musibah crane.
Sementara itu, Siti Rukoyah Abdus Somad Dasimon juga berangkat dengan suaminya, Abdullah yang juga tidak terdampak musibah lewat jalur haji mandiri. Dua korban tersebut, berangkat bersama 1.365 calon jemaah haji lain dari wilayah Kabupaten Malang.
Crane, atau alat berat yang digunakan untuk membangun gedung di Mekkah jatuh akibat badai angin pada Jumat lalu, 11 September 2015. Tragedi ini menyebabkan 107 orang tewas dan 238 lainnya luka-luka.
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, Minggu, 13 September 2015, mengumumkan total jemaah Indonesia yang meninggal dunia, yaitu tujuh orang. (asp)
Baca Juga :
"Benar, mereka jemaah asal Kabupaten Malang," kata Kepala Seksi Pemberangkatan Haji dan Umroh Kantor Kementrian Agama Kabupaten Malang, Abdul Rahman, Senin 14 September 2015.
Dua korban itu baru dikenali pada Minggu kemarin, 13 September 2015, setelah menjalani pemeriksaan jenazah di rumah sakit setempat. Sebelumnya, Kemenag Malang hanya mendapat kabar, jika dua jamaah haji tersebut hilang usai musibah crane terjadi.
"Ternyata, keduanya berhasil dikenali dan pagi tadi saya mendapat informasi dari Kemenag Provinsi. Mereka meminta data detail tentang dua jemaah ini," katanya.
Selanjutnya, instansinya telah memberi kabar duka pada keluarga dua jemaah tersebut. Berikutnya, Kemenag pusat akan memgambil alih berbagai hal tentang jenazah dan lainnya.
"Jika meninggal di Tanah Suci, biasanya dimakamkan di sana. Untuk dua jenazah asal Malang, kemungkinan juga begitu. Tetapi, yang akan menyelesaikan nanti Kemenag pusat," lanjutnya.
Masadi Saiman Tarimin diketahui berangkat dari salah satu biro haji di Kecamatan Gondanglegi. Mendiang berangkat bersama istrinya yang tidak terdampak musibah crane.
Sementara itu, Siti Rukoyah Abdus Somad Dasimon juga berangkat dengan suaminya, Abdullah yang juga tidak terdampak musibah lewat jalur haji mandiri. Dua korban tersebut, berangkat bersama 1.365 calon jemaah haji lain dari wilayah Kabupaten Malang.
Crane, atau alat berat yang digunakan untuk membangun gedung di Mekkah jatuh akibat badai angin pada Jumat lalu, 11 September 2015. Tragedi ini menyebabkan 107 orang tewas dan 238 lainnya luka-luka.
Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat, Minggu, 13 September 2015, mengumumkan total jemaah Indonesia yang meninggal dunia, yaitu tujuh orang. (asp)