Kemarau, Daerah Ini Malah Surplus Beras
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id - Di tengah kekeringan yang tengah melanda sebagian besar wilayah Indonesia, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, justru surplus beras. Saking melimpahnya hasil panen beras tahun 2015 ini, Kabupaten Wajo bahkan mengirimkan beras mereka ke sejumlah daerah.
Petani di Kabupaten Wajo melalui Pemerintah Daerah dan Bulog Wajo mengirimkan beras komersil ke 7 provinsi untuk dijadikan cadangan beras nasional Bulog pada Sabtu, 12 September 2015.
Tujuh provinsi yang akan menerima beras Wajo adalah DKI Jakarta (6.000 ton), Jawa Barat (2.000 ton), Sumatera Barat (2.000 ton), Sumatera Utara (2.000 ton), Lampung (1.000 ton), Aceh (3.000 ton) dan Maluku (4.000 ton).
Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru mengaku cukup puas dengan hasil pertanian di wilayahnya pada musim tanam tahun ini. Padahal, beberapa daerah terancam gagal panen akibat kemarau serta dampak el-nino.
"Itu kami nilai cukup berhasil dibanding beberapa daerah yang disebut lumbung pangan, namun terancam gagal panen karena kemarau," kata Andi Burhanuddin, Senin, 14 September 2015.
Kabupaten Wajo pada tahun 2015 ini awalnya menargetkan panen sebesar 1 juta ton gabah. Namun karena kemarau, petani hanya bisa menghasilkan 800 ribu ton gabah kering atau beras sebanyak 398 ribu ton.
Pemerintah berharap, taraf hidup petani meningkat karena Bulog saat ini menghargai harga gabah kering Rp5.000 per kg dan beras Rp 8.500 per kg.
Puan Hendra Soetomo / Wajo Sulawesi Selatan.