Mandagri Cek Larangan Salat Idul Adha di Tolikara

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Isu pelarangan umat muslim di Tolikara, Papua untuk merayakan dan melaksanakan Salat Idul Adha oleh kelompok Gereja Injili di Indonesia (GIDI) kembali muncul.


Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku belum mendapat laporan perihal isu larangan melaksanakan Salat Idul Adha pada tanggal 24 September 2015 mendatang di Tolikara oleh kelompok GIDI.


"Saya belum dengar, nanti biar saya cek lagi," kata Tjahjo di gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jalan Medan Medan Merdeka Utara 7, Senin 7 September 2015.

Tjahjo akan mengecek terlebih dahulu kebenaran isu tersebut. Namun demikian, menurut Tjahjo sampai detik ini tidak pernah ada konflik agama di Papua. "Saya tadi baru terima orang asli Tolikara, tadi kok belum dengar. Kan baru isu, nanti akan saya cek lagi," ujarnya.

Sementara itu Humas Pemerintah Kabupaten Tolikara, Derwes Jigwa membantah isu tersebut. Menurutnya kabar yang beredar bahwa ada pelarangan untuk menggelar Sholat Idul di Tolikara tidak benar.


"Saya jamin itu tidak ada, meski saya bukan pejabat pengamanan tapi saya jamin itu tidak ada pelarangan dari kelompok mana-pun yang akan buat masalah," ungkap Derwes ketika dihubungi
VIVA.co.id.


Ia menuturkan, bahwa situasi dan kondisi di Tolikara pasca insiden tersebut telah kondusif dan aman. Bahkan pembangunan mushola juga berjalan lancar, tidak ada halangan.


"Tidak ada halangan pembangunan mushola, sudah hampir selesai. Sudah mencapai 90 persen. Nanti tanggal 23 September  Wakil Presiden dan Kementerian terkait akan datang meresmikan mushola serta akan melakukan rekonsiliasi antara umat nasrani GIDI dengan umat muslim disini," ujarnya.


Sebelumnya Tjatur Sapto Edy anggota Komisi III DPR mengatakan, ada isu pelarangan untuk menggelar dan melaksanakan Salat Idul Adha di Tolikara Papua, pasca terjadinya pembakaran mushola dan ruko ketika umat muslim sedang menggelar Sholat Idul Fitri pada Jumat 7 Juli 2015 lalu.