Kyai Sepuh Nahdlatul Ulama Wafat

Doa Bersama Jelang Muktamar NU ke-33
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Nahdlatul Ulama (NU) berduka. Pasalnya, ormas Islam terbesar ini ditinggalkan salah satu tokoh seniornya, Kyai Haji Muchit Muzadi. Santri KH Hasyim Asy'ari tersebut berpulang pada Minggu 6 September 2015 selepas Subuh di Rumah Sakit Persada Malang, Jawa Timur.

Ulama yang dikenal konsisten mengajarkan warisan KH Hasyim Asy’ari itu meninggal di usia 90 tahun. Almarhum berpesan untuk dimakamkan di dekat pusara istrinya, Siti Farida di Jember.

"Bapak meningal selepas Subuh, setelah dirawat sekitar tiga minggu di RS Persada di Malang,” kata Alfian Futuhul Hadi, putera bungsu almarhum, Minggu, 6 September 2015.

Putra ke 9 dari 9 bersaudara itu menuturkan, almarhum telah dirawat dengan keluhan gangguan prostat setelah keluhan pertama muncul di usia 80 tahun. Namun sejak itu, almarhum belum menjalani operasi lantaran keluhannya berangsur-angsur membaik.

"Dulu pernah kambuh sampai dokter menyarankan operasi. Tapi kemudian alhamdulilah sembuh sebelum operasi,” katanya menjelaskan.

Namun, sejak tiga minggu terakhir mendiang mengeluhkan sejumlah gangguan kesehatan mulai dari susah buang air kecil dan gangguan pernafasan.

"Sekitar satu minggu terakhir, kesehatannya mengalami peningkatan, dia mulai berjalan pakai kursi roda di taman dalam rumah sakit, makan mulai banyak dan gangguan yang lain mulai berkurang,” ujar pria yang tercatat sebagai pengajar di Fakultas MIPA, Universitas Jember itu.

Entah mengapa, setelah membaik, kesehatan mendiang mulai menurun sebelum berpulang pada Minggu pagi. "Mungkin sudah kontraknya dengan Allah sampai usia 90 tahun saja,” ujarnya.

Sejumlah pesan masih diingat oleh pria yang akrap disapa Ucuk tersebut. Di antaranya adalah untuk terus belajar tentang agama. Almarhum juga berpesan untuk dikebumikan di pemakaman umum dekat Masjid Sunan Kalijogo di Jalan Kalimantan, Jember.

“Bapak berpesan untuk dimakamkan di dekat makam ibu, Siti Faridah."

Rencananya mendiang akan dimakamkan selepas Zuhur di Jember.

(mus)