Mahfud MD: Budi Waseso Digeser Saat Tunjukkan Taring
Sabtu, 5 September 2015 - 00:04 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, mengaku bahwa dia sebetulnya berharap Kepolisian dan Kejaksaan dapat lebih galak dalam memberantas korupsi seperti yang pernah dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dulu saya berpikir ketika KPK mengalami gonjang ganjing dengan kasus Samad pasca penetapan Budi Gunawan itu. Saya berharap yang lain seperti polisi, kejaksaan, bisa menjadi galak seperti KPK kan. Itu problemnya," kata Mahfud saat menyambangi KPK, Jakarta, Jumat 4 September 2015.
Namun, setelah Kepolisian melalui Bareskrim menunjukkan taringnya, Komjen Budi Waseso lantas digeser menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional.
"Ternyata, sesudah mau galak, berhadapan dengan persoalan ekonomi, dengan pembangunan ekonomi," kata Mahfud.
Dia menilai seharusnya ada keselarasan antara penegakan hukum dengan pembangunan ekonomi. Namun, menurut Mahfud, masih terdapat dilema dalam menyelaraskannya.
"Pilihannya sekarang mau menegakkan hukum atau mau ekonomi kan gitu. Ini adalah dilema. Di situlah pentingnya perencanaan yang jelas. Pilihannya ke mana. Apakah kita mau demi pembangunan ekonomi lalu masalah hukum ini dibiarkan," ujar dia.
Terkait permasalahan korupsi, Mahfud menyebut saat ini sudah sangat menggurita dan rumit. Mahfud berharap ada sinergitas antara lembaga penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi ini.
"Menurut saya harus bersinergi antara lembaga negaranya kejaksaan, kepolisian dan KPK itu harus bersinergi karena persoalan korupsi ini begitu mengancam," kata dia. (one)
Baca Juga :
"Dulu saya berpikir ketika KPK mengalami gonjang ganjing dengan kasus Samad pasca penetapan Budi Gunawan itu. Saya berharap yang lain seperti polisi, kejaksaan, bisa menjadi galak seperti KPK kan. Itu problemnya," kata Mahfud saat menyambangi KPK, Jakarta, Jumat 4 September 2015.
Namun, setelah Kepolisian melalui Bareskrim menunjukkan taringnya, Komjen Budi Waseso lantas digeser menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional.
"Ternyata, sesudah mau galak, berhadapan dengan persoalan ekonomi, dengan pembangunan ekonomi," kata Mahfud.
Dia menilai seharusnya ada keselarasan antara penegakan hukum dengan pembangunan ekonomi. Namun, menurut Mahfud, masih terdapat dilema dalam menyelaraskannya.
"Pilihannya sekarang mau menegakkan hukum atau mau ekonomi kan gitu. Ini adalah dilema. Di situlah pentingnya perencanaan yang jelas. Pilihannya ke mana. Apakah kita mau demi pembangunan ekonomi lalu masalah hukum ini dibiarkan," ujar dia.
Terkait permasalahan korupsi, Mahfud menyebut saat ini sudah sangat menggurita dan rumit. Mahfud berharap ada sinergitas antara lembaga penegak hukum dalam upaya pemberantasan korupsi ini.
"Menurut saya harus bersinergi antara lembaga negaranya kejaksaan, kepolisian dan KPK itu harus bersinergi karena persoalan korupsi ini begitu mengancam," kata dia. (one)