Kompolnas: Soal Buwas, Tunggu Telegram Rahasia
- VIVA.co.id / Syaefullah
VIVA.co.id - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan meminta, publik bersabar menunggu kepastian kabar tentang pencopotan Kabareskrim, Komjen Pol Budi Waseso. Pasalnya, sampai saat ini belum ada keputusan resmi dari Kapolri, Jenderal Badrodin Haiti.
"Sebelum ada TR (Telegram Rahasia) kita yakini hal itu sebagai rumor. Kita percaya ada dewan kepangkatan dan jabatan tinggi (Wanjakti) Polri yang mengatur semuanya. Tidak baik kalau kita mendahului sebelum ada pengumuman resmi," ujarnya saat dihubungi, Kamis, 3 September 2015.
Menurut dia, soal pergantian dan pencopotan pasti bakal terjadi pada waktunya. "Karena kebutuhan organisasi. Ada yang pensiun dan ada pula yang naik pangkat. Semua wajar bila ada mutasi."
Sebelumnya beredar kabar, Kabareskrim Komjen (Pol) Budi Waseso akan dicopot dari jabatannya. Pencopotan jabatan Buwas diketahui setelah dia dipanggil Presiden Jokowi Selasa malam, 1 September 2015.
Tak hanya Budi Waseso, Wapres Jusuf Kalla dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti juga dipanggil untuk menghadap Presiden Joko Widodo. Hanya saja, Badrodin melaporkan situasi keamanan pascademonstrasi para buruh di berbagai daerah.
Budi Waseso dikabarkan dicopot karena dianggap mengganggu situasi ekonomi. Salah satu yang dilakukan Komjen Buwas, biasa ia disapa, adalah menggeledah ruangan Dirut Pelindo II Richard Joost Lino pada Jumat, 28 Agustus 2015.
Akibat penggeledahan ini, Lino sempat mengancam akan mundur. Menteri BUMN, Rini Soemarno juga mengaku saat itu menghubungi Kapolri. Sementara Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil juga menghubunginya.
Jabatan Buwas sebagai Kabareskrim dikabarkan akan digantikan oleh tiga Jenderal yaitu Kabaharkam Mabes Polri, Komjen Putut Bayu Eko Seno, Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian, Mantan Kapolda Jawa Barat Irjen Mochammad Iriawan.
(mus)