Kolesterol Tinggi, Abraham Samad Batal Diperiksa Mabes

Abraham Samad Diperiksa Bareskrim Polri
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Solihin

VIVA.co.id - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non aktif Abraham Samad batal diperiksa oleh penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait kasus rumah kaca.

"Tadi sebenarnya kami komunikasi sama Pak Purba penyidiknya. Kami mohon maaf karena memang kondisinya Pak Abraham Samad kurang fit, tidak sehat," ujar kuasa hukum Samad, Johanes Gea, di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 1 Sepetember 2015.

Ia menjelaskan, sakit yang dialami kliennya adalah penyakit dalam. Oleh karena sakitnya itu, Abraham Samad perlu menjalani perawatan di rumah sakit untuk kesembuhan.

"Kalau kata dokter sih kolestrolnya tinggi dan memang harus segera cepat," katanya.

Dengan demikian, kata Johanes, ia telah melayangkan surat keterangan sakit dari dokter kepada penyidik Kepolisian. "Jadi kami minta diagendakan ulang, seperti itu," katanya.

Tapi, Johane tak merinci kapan rencana pemeriksaan ulang pucuk pimpinan lembaga antirasuah non aktif tersebut. "Nanti dikomunikasikan dari Pak Purbanya sendiri," tuturnya.

Menurut dia, polisi telah melayangkan dua kali surat panggilan kepada Samad pada dua pekan lalu. Panggilan itu guna mengkonfrontasi dengan tiga saksi terkait kasus rumah kaca. Namun, Johanes tidak menjelaskan saksi tersebut dari mana saja.

"Seperti saksi-saksi yang pernah di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) sebelumnya. Jadi memang agendanya mengkonfrontasi beberapa keterangan yang perlu diklarifikasi antara beberapa saksi," katanya.

Diketahui, kasus ini bermula dari dugaan pertemuan Abraham Samad dengan pihak yang sedang berperkara di KPK. Atas peristiwa itu Abraham Dianggap melanggar Pasal 36 Ayat (1) juncto Pasal 66 UU No 30 tahun 2002 tentang KPJ yaitu larangan mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi.

Kasus tersebut tak lain dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pertemuan dengan petinggi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada saat Pilpres pertengahan 2014.