Kebun Sawit Kian Ancam Habitat Bekantan
- VIVA.co.id/Aceng Mukaram
VIVA.co.id - Maraknya perkebunan sawit di Kalimantan Barat mengancam habitat Bekantan (Nasalis larvatus). Monyet hidung panjang berbulu cokelat kemerahan ini pun kian terdesak dan mengkhawatirkan.
"Semua lahan tergerus untuk perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri. (Akibatnya) Bekantan terancam punah. Ia sudah dikategorikan dalam kelompok Appendix I Cites IUCN," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat Sustyo Iriyono, Senin, 31 Agustus 2015.
Baca juga: . Sebab, rambut tubuhnya yang berwarna kemerahan seperti orang Belanda terbakar sinar matahari.
Sustyo mengaku menyanyangkan meski memelihara monyet ini bisa diancam hukuman lima tahun penjara dan denda Rp200 juta, namun masih banyak warga yang tak menyadarinya.
Baca juga:
Baru-baru ini, BKSDA setempat telah mengamankan satu ekor anak Bekantan berusia satu tahun dari warga. Ini merupakan kali pertama BKSDA menyita monyet langka tersebut berdasar laporan dari masyarakat.
"Saya yakin masih banyak masyarakat yang memelihara (Bekantan). Jadi mohon kerjasama masyarakat (untuk melaporkan). Bekantan ini susah memeliharanya,” kata Sustyo.
Direncanakan, bayi bekantan jantan yang kini sudah ditempatkan di BKSDA Kalimantan Barat tersebut akan dipindahkan ke tempat rehabilitasi khusus satwa liar.