Penantian Keluarga Mekanik Trigana Air
- Zahrul Darmawan/ Depok
VIVA.co.id - Sepekan sudah jasad Mario Rheso Buntoro, korban kecelakaan maut pesawat Trigana Air, di Bukit Bingtang, Papua, belum juga tiba di rumah duka. Keluarga sang mekanik ini pun mulai dilanda kecemasan.
Meski dilanda kesedihan, namun keluarga mekanik pesawat itu tampak tegar. Rani Annisa (33 tahun), istri korban bahkan sudah mulai beraktivitas seperti biasa, mengurus kedua buah hatinya yang masih kecil. Sebelumnya, Rani tampak syok berat atas kejadian ini.
"Kita enggak tahu kapan jenazah akan tiba. Yang saya tahu, jenazah suami saya sudah ada di RS Bhayangkara, katanya sudah di Halim juga," tutur wanita berhijab ini saat ditemui VIVA.co.id di rumah duka, di Griya 8 Cinere, Depok, Minggu 23 Agustus 2015.
Saat ini, Rani dan keluarga hanya bisa menunggu kabar dari Trigana, tempat almarhum suaminya itu bertugas semasa hidup.
"Kami (keluarga) nunggu kabar aja dari kantor suami. Kami sudah siap," ujarnya.
Seperti diketahui, Pesawat Trigana Air, jatuh saat mengudara di kawasan perbukitan di Papua, Minggu pekan lalu. Mario Rheso Buntoro (36) tewas bersama sejumlah penumpang dan pilot serta pramugari yang ada di dalam pesawat nahas itu.
Almarhum pergi meninggalkan seorang istri dan dua anak yang masih sangat kecil, mereka masing-masing, M. Atala Holden (7 tahun) dan M. Maher Misano (3 tahun).