Azyumardi Azra: Sejarah Tak Sekedar Narasi, Kata atau Arsip

Azyumardi Azra
Sumber :
  • Istimewa / Wikipedia
VIVA.co.id - Cendekiawan muslim Azyumardi Azra, tokoh yang mendapat Penghargaan Achmad Bakrie Xlll, mengatakan sejarah tidak lagi sekedar narasi, atau urutan kata atau arsip. Karena itu, menurutnya, sejarah bisa memberikan peringatan dengan bantuan ilmu humaniora atas perkembangan dinamika masyarakat.

Baca juga:

"Sejarah itu adalah tentang interpretatif yang menafsirkan, multidisipliner dan tentang kedisiplinan," ujar mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah itu, ditemui di malam PAB di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Jumat 21 Agustus 2015.


Azyumardi juga menuturkan bahwa bidang sejarah dengan ilmu sosial dan humaniora bisa memberikan peringatan-peringatan yang kritis atas dinamika sosial, atas perubahan kecenderungan perubahan. "Sejarah itu adalah ibu dari ilmu-ilmu. Tapi, sejarah tak berdiri sendiri, melainkan sejarah memerlukan bantuan dari ilmu lain, khususnya ilmu sosial dan humaniora," terangnya.


Ia berharap, bagi semua kalangan yang bergerak dibidang pemikiran sosial, baiknya tidak hanya pure academic. Akan tetapi bisa memberikan analisis, saran yang berorientasi bagi kebijakan publik yang bisa lebih diadopsi oleh pemerintah atau oleh lembaga publik lainnya.


Tokoh ini juga yakin dengan bantuan dan dukungan serta kajian dari para ilmuwan melalui pemikiran sosialnya akan bisa melestarikan Indonesia dan mengembangkan islam Indonesia dalam bidang sosial untuk memperkuat keindonesiaan. "Saya harapkan Indonesia 70 tahun ini bisa menjadi negara modern bagi Islam Wahsabiyah, Islam Nusantara atau Islam Indonesia," ungkapnya.


Azyumardi mendapat PAB, karena menyumbang khazanah pengetahuan keislaman, khususnya tentang dunia Islam sebagai jaringan ide yang mengalir dari satu kawasan ke kawasan lain dengan dinamis dan saling mengilhami. (one)