Menkes: Jemaah Haji Hati-hati Minum Susu Unta

Jemaah Haji Indonesia di Tanah Suci.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

VIVA.co.id - Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek, mengimbau kepada jemaah haji untuk berhati-hati meminum susu unta. Apalagi, susu unta itu belum dimasak.

Imbauan ini dilakukan untuk menghindari tertularnya virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang saat ini tengah menjangkit di beberapa wilayah di dunia.

"Kami ingatkan betul soal virus dari unta atau MERS. Karena, khawatir virus, jangan minum susu unta yang belum dimasak. Kalau batuk, kami berikan masker dan desinfektan," kata Nila saat jumpa pres di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Jumat 21 Agustus 2015.

Nila juga meminta seluruh jemaah tak langsung meminta atau mendaftarkan diri ke rumah sakit di Mekkah maupun Madinah saat sakit. Sebab, penularan virus MERS yang ditakuti malah lebih banyak terjadi di rumah sakit.

Baca juga:

Dia juga mengimbau kepada seluruh jemaah haji Indonesia untuk terus menjaga kesehatan mereka dengan menjaga kebersihan saat beribadah.

Kementerian Kesehatan, dia melanjutkan, telah berupaya memastikan kesehatan para jemaah untuk meminimalisasi risiko sakit sejak sembilan bulan lalu.

"Kesehatan sudah sejak lama kerja sama dengan Kemenag, memang banyak yang lansia," kata dia.

Nila mengatakan, kesehatan jemaah haji merupakan modal penting untuk menjamin kelancaran dan kekhusukan beribadah. Oleh karena itu, dia kemudian memilah jemaah haji dengan beberapa kategori penyakit yang diderita.

"Kami bagi penyakit berat, sedang, dan sehat. Yang sakit berat kami kasih tanda gelang merah, sedang tanda kuning, biar nanti petugas selalu mengingatkan jemaah," ujarnya.

Data saat ini, ada 37 jemaah sakit berat dan mengenakan gelang merah serta 173 sakit sedang dengan mengenakan gelang kuning. Sementara itu, sisanya sehat.

Nila juga melarang petugas kesehatan jemaah haji untuk melakukan ibadah haji seperti jemaah lain. Katanya, petugas kesehatan harus fokus pada kesehatan jemaah.

"Petugas haji tidak boleh ikut naik haji, jadi mereka fokus jaga jemaah, di tiap kloter ada lima petugas," kata dia.